Bisnis
Kamis, 12 Januari 2023 - 12:42 WIB

Perlu Upaya Bersama Menangkap Peluang Wisata Industri di Soloraya

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah stan hotel memeriahkan acara Solo Hotel Expo di Solo Paragon Lifestyle Mall, Rabu (11/1/2023). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Solo dan sekitarnya dinilai memiliki potensi dalam hal wisata indsutri. Untuk itu perlu upaya bersama untuk menangkap peluang tersebut.

Upaya ini salah satunya akan dijalankan melalui table top dalam Solo Hotel Expo 2023 di Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (12/1/2023).

Advertisement

Acara tersebut digelar atas kerja sama Solo Paragon Lifestyle Mall dan Pemerhati Pariwisata Indonesia (PPI). Direncanakan acara itu akan mempertemukan hotel-hotel peserta expo dengan para buyer yang berasal dari kalangan travel agent dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Panitia Table Top PPI-Solo Paragon Lifetyle Mall 2023, Ferdinan Wahyu Ariya, menyampaikan acara tersebut memang mengangkat tema Tourism Industry, karena pihaknya ingin mengangkat potensi wisata industri yang ada di Solo dan sekitarnya.

Advertisement

Ketua Panitia Table Top PPI-Solo Paragon Lifetyle Mall 2023, Ferdinan Wahyu Ariya, menyampaikan acara tersebut memang mengangkat tema Tourism Industry, karena pihaknya ingin mengangkat potensi wisata industri yang ada di Solo dan sekitarnya.

Menurutnya, potensi wisata industri Soloraya dapat dilihat dari hasil survei yang dia lakukan sebelumnya. Dimana Soloraya memiliki potensi dengan banyaknya sektor industri di dalamnya.

“Kebetulan, Soloraya memiliki potensi dalam hal industri, banyak industri berkembang. Teman-teman dari travel agent juga banyak yang menerima klien yang menginginkan adanya tour industry terutama untuk anak-anak sekolah,” kata dia, Rabu (11/1/2023).

Advertisement

Namun begitu, ada tantangan yang harus dipecahkan bersama untuk menangkap peluang tersebut. Dari sisi travel agent misalnya, harus menyiapkan model paket untuk menyiasati ketercukupan waktu tempuh.

Paket Perjalanan

Menurutnya jarak antar-industri di Soloraya memiliki jarak yang cukup memakan waktu. Perlu upaya agar destinasi-destinasai yang dipilih dapat terjangkau dalam satu hari.

Salah satunya dengan menyiapkan paket perjalanan yang dapat dilakukan dengan cara masing-masing travel agent sesuai referensi yang akan disampaikan. Misalnya saja untuk rute ke arah Tawangmangu, ada berapa potensi yang bisa digapai dalam sehari. Tantangan selanjutnya, sebagai daerah dengan potensi besar, jangan sampai Solo hanya cukup dilewati saja.

Advertisement

“Kami juga ingin Solo sebagai tempat menginap. Untuk itu potensi hotel ini bisa kita gali. Selama ini keuntungan itu didapat daerah tetangga. Tour di daerah Solo, menginapnya di daerah lain. Kalau seperti itu solo tidak bisa mendapatkan apapun,” lanjut dia.

Untuk itu salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan akomodasi, khususnya penginapan yang sesuai pasar. Diketahui, wisata industri tersebut banyak menyasar kalangan pelajar atau anak sekolah.

Dengan begitu perlu adanya penginapan yang sesuai dengan anggaran anak sekolah. Dia berharap nantinya hotel-hotel di Solo juga bisa mengemas harga, tidak lagi per room tapi per pax.

Advertisement

Table Top PPI-Solo Paragon Lifestyle Mall dilakukan Kamis ini pukul 10.00 WIB. Dia berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk keperluan bisnis dan bisa merasakan pengalaman berbeda. Sebab menurutnya table top tersebut menjadi ajang pertama yang digelar di mal. Rencana akan ada 100 buyer terpilih dari seluruh Indonesia.

Sementara itu Ketua Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Solo, yang juga Penasihat Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jateng, Daryono, juga menyampaikan mengenai Solo sebagai daerah yang memiliki potensi wisata industri. Solo juga telah ditetapkan sebagai Kota Vokasai. Banyak pabrik atau industri yang berkembang di Soloraya. Solo juga didukung dengan adanya wisata edukasi seperti keraton maupun museum yang sesuai untuk kalangan pelajar.

Namun perlu persiapan dari semua pihak untuk menangkap peluang tersebut. Termasuk dari pihak industri yang mungkin belum menyiapkan diri sebagai suatu destinasi. “Harapan kami memang mereka harus digandeng, untuk kemudian didesain bahwa perusahaan bukan hanya untuk produksi namun juga untuk destinasai wisata, potensinya besar dengan segmen mahasiswa dan pelajar,” kata dia.

Persiapan juga diperlukan travel agent untuk mengemas paket wisata. Juga dari kalangan penyedia penginapan untuk menggarap pasar pelajar. Begitu pula pelaku usaha kuliner untuk menyiapkan tempat yang mampu menampung rombongan besar. Dia mengatakan untuk kebutuhan penginapan dan kuliner dengan kriteria tersebut masih menjadi pekerjaan rumah untuk Solo sebab jumlahnya yang belum banyak.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif