SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (freepik)

Solopos.com, SOLO – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo diminta memantau gelombang pemudik yang pulang kampung menjelang Lebaran. Pergerakan arus mudik bisa berpotensi mendorong laju inflasi daerah.

Gelombang pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran diperkirakan lebih besar dibanding tahun lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pemerintah tak lagi mengambil kebijakan larangan mudik atau pembatasan sosial pascapandemi Covid-19. Hal ini bakal dimanfaatkan para perantau untuk berduyun-duyun pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama sanak keluarga.

Potensi ledakan pemudik ketika Lebaran pada tahun ini sudah diprediksi pemerintah pusat pada beberapa bulan lalu.

Terlebih, Solo menjadi salah satu kota tujuan mudik para perantau yang hendak pulang ke kampung halaman.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah melalui TPID Solo. Salah satunya, gelombang pemudik yang diperkirakan lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (3/4/2023).

Totok menyebut tak sedikit para perantau yang transit atau mampir ketika melewati Kota Solo saat menempuh perjalanan jauh menuju kampung halaman. Biasanya, mereka berburu beraneka ragam kuliner yang tersebar di Kota Bengawan.

Hal ini, lanjut dia, berpotensi mendorong inflasi daerah saat periode Lebaran.

“Misalnya, pemudik asal Ponorogo, Jawa Timur atau Kabupaten Wonogiri yang melewati Kota Solo. Kalau mampir ke Solo apalagi kalau bukan kulineran. Banyak yang mampir untuk jajan. Ini bisa berpengaruh mendorong inflasi,” papar dia.

Lebih jauh, Totok menyinggung kenaikan harga komoditas pangan yang diperkirakan terjadi menjelang Lebaran.

Pada Maret, komoditas pangan yang berandil menyumbang inflasi, yakni teluar ayam ras sebesar 0,06 persen, bawang putih sebesar 0,05 persen, bayam sebesar 0,02 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, fungsional ketersediaan bahan pokok dan penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Handoko mengatakan telah mengumpulkan para distributor dan pedagang bahan pokok pada beberapa waktu lalu.

Langkah itu dilakukan untuk memastikan ketersiadaan kebutuhan pokok menjelang Lebaran.

“Untuk harga telur ayam memang naik karena ada kenaikan harga pakan ayam. Sedangkan ketersediaan komoditas pangan lainnya aman selama periode Ramadan dan Lebaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya