SOLOPOS.COM - (Dari kiri ke kanan) Liana Kuswandi (Direktur Keuangan PT Prodia Widyahusada Tbk); Dewi Muliaty (Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada Tbk); Andi Widjaja (Komisaris Utama – Founder PT Prodia Widyahusada Tbk); Endang F. Hoyaranda (Direktur PT Prodia Utama); Dina Kharisma (Legal & General Affair Manager PT Prodia Utama) dalam keterbukaan informasi, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Di tengah kondisi geopolitik yang terus mengalami ketidakpastian, Emiten jasa layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengambil langkah strategis untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasoknya dengan membeli saham Proline.

Proline merupakan produsen berbagai alat kesehatan diagnostik in vitro yang telah dikenal luas dan digunakan oleh banyak fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.

Promosi Tingkatkan Konektivitas Data Center, Telin dan SingTel Kembangkan SKKL

Dalam keterbukaan informasinya, Prodia menyampaikan langkah ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai manfaat di masa yang akan datang, di antaranya untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasok Perseroan.

Dalam industri layanan kesehatan, rantai pasok yang terganggu dapat menyebabkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan potensi kehilangan pelanggan. Dengan memiliki saham di Proline, Perseroan dapat memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok. Hal ini dapat mengurangi risiko keterlambatan dan ketidakpastian yang terjadi dalam logistik pihak ketiga.

Selain itu, untuk mendukung Pemerintah dalam membangun kemandirian alat kesehatan di Indonesia secara berkesinambungan, Perseroan yakin Proline merupakan perusahaan yang tepat bagi Perseroan untuk berinvestasi karena Proline memiliki produk-produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi kesehatan berkualitas tinggi.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan pihaknya telah mempelajari kinerja Proline, yang menunjukkan hasil yang baik dari tahun ke tahun terutama di tahun 2023.

“Proline mampu mengembangkan produk diagnostik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi dan mampu mengisi keperluan bahan baku diagnostik bagi layanan laboratorium swasta maupun pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya. Maka dengan langkah strategis ini, kami berharap dapat semakin mengukuhkan posisi Perseroan dalam mengamankan pelayanan dan meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun-tahun mendatang,” ujar Dewi dalam keterangan tertulis.

Pembelian saham Proline juga menunjukkan komitmen Prodia untuk memperluas lini bisnisnya tidak hanya di industri laboratorium kesehatan tetapi juga merambah industri alatalat kesehatan.

Direktur Keuangan Perseroan, Liana Kuswandi, turut menambahkan dengan mengambil bagian sebanyak 39% saham di Proline, Perseroan optimis dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan.

“Dari aspek keuangan, langkah pembelian saham yang dilakukan Perseroan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada laba bersih, aset, dan ekuitas Perseroan, yang tentunya diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahuntahun mendatang,” ujarnya.

Saat ini, Proline telah memiliki satu pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang yang beroperasi sejak 15 Oktober 2011.

Sejak pabrik pertama ini diresmikan, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia. Di tahun 2023 Proline menambah lini produknya yaitu reagen hematologi untuk berbagai merk instrumen hematologi yang banyak digunakan di Indonesia.

Produk Proline telah lama tayang di e-katalog dan memiliki TKDN lebih dari 40%. Proline telah memiliki sertifikat ISO 13485:2016 yaitu sertifikat manajemen mutu untuk alat kesehatan, CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kementerian Kesehatan RI yang menunjukkan seluruh operasional termasuk proses produksi yang dilakukan memenuhi standar yang ditetapkan.

Selain itu seluruh produk Proline telah memiliki ijin edar yang menunjukkan produk Proline telah memenuhi persyaratan manfaat, keamanan dan kualitas sebagai alat kesehatan diagnostik in vitro yang berkualitas. Dalam kerjasama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerjasama dengan berbagai perusahaan global dari Jerman, China, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya