Bisnis
Jumat, 5 April 2024 - 20:30 WIB

Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan, BSI Kenalkan Ekosistem Keuangan Syariah

Brand Content  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Regional CEO BSI Semarang Ficko Hardowiseto (kiri) menyerahkan secara simbolis EDC BSA (BSI Smart Agen) kepada Devi pemilik Toko Sumber Alam pada acara launching Program Desa Inklusif Keuangan Karang Handal (Harmoni, Inklusif, Indah dan Halal) di di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Rabu (3/4/2024). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. (BSI) terus menjalankan komitmennya untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Sejalan dengan langkah tersebut, BSI ikut serta dalam acara peluncuran program Desa Inklusif Keuangan Karang Handal (Harmoni, Inklusif, Indah dan Halal) di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) setempat.

RCEO BSI Semarang Ficko Hardowiseto mengatakan bahwa program yang digelar pada Rabu (3/4/2024) ini dirancang untuk memberikan akses keuangan yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat desa.

Advertisement

“Dengan peningkatan inklusi keuangan syariah di desa, tujuan utama kami pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan mereka melalui akses keuangan yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi,” jelas Ficko.

Acara ini juga disemarakkan berbagai kegiatan, termasuk edukasi serta literasi tabungan dan QRIS oleh BSI, talkshow literasi keuangan oleh BI, OJK, BSI, dan BEI, serta Bazar Ramadhan.

Advertisement

Acara ini juga disemarakkan berbagai kegiatan, termasuk edukasi serta literasi tabungan dan QRIS oleh BSI, talkshow literasi keuangan oleh BI, OJK, BSI, dan BEI, serta Bazar Ramadhan.

Melalui acara ini, BSI tidak hanya menghadirkan akses keuangan yang mudah dan terjangkau, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip keuangan syariah kepada masyarakat desa. Melalui edukasi interaktif, BSI memperkenalkan penggunaan QRIS dalam transaksi non-tunai kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta warga desa.

Dalam Bazar Ramadhan yang menjadi bagian dari acara tersebut, masyarakat desa diajak untuk menggunakan QRIS dalam pembelian takjil dan berbagai produk lainnya, membuka jalan menuju budaya transaksi yang lebih modern dan sesuai dengan nilai-nilai syariah.

Advertisement

Tidak hanya itu, untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan di Desa Karanganyar, BSI juga memperkenalkan konsep ekosistem Islam. Terkait dengan pengenalan ekosistem Islam, BSI menekankan empat program utama yang menjadi pijakan utama dalam upaya mencapai tujuan tersebut.

Pertama, program “Karang Menabung” yang dirancang untuk membantu masyarakat desa memperkuat kebiasaan menabung. Masyarakat pun dikenalkan Tabungan Easy yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengelola keuangan mereka secara lebih terstruktur.

Kedua, kata Ficko, program “Karang Berhaji”. Melalui program ini, BSI mendorong masyarakat untuk menyisihkan pendapatan mereka guna perencanaan ibadah haji sejak dini. “Dengan tingginya masa tunggu haji di Karanganyar yang mencapai 32 tahun, program ini diharapkan dapat membantu masyarakat merencanakan dan mempersiapkan diri dengan lebih baik,” jelas Ficko.

Advertisement

Ketiga, program “UMKM Handal” menawarkan bantuan dalam literasi, kurasi, serta penguatan modal dan manajemen keuangan digital bagi pelaku UMKM di desa tersebut. Melalui penggunaan teknologi seperti QRIS, KUR, dan BSI Smart Agen, diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan potensi usaha mereka.

Terakhir, program “Masjid Berdaya” yang bertujuan untuk memperkuat fungsi masjid tidak hanya secara spiritual, tetapi juga ekonomi.

“Program literasi dan inklusi keuangan serta pengenalan ekosistem islam bagi masyarakat Desa Karanganyar ini direncanakan berlangsung selama 1 tahun penuh. Kami bertekad untuk menguatkan literasi keuangan warga desa agar Desa Karang menjadi pusat inklusi keuangan di Kabupaten Karanganyar,” pungkas Ficko.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif