SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik).

Solopos.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkuat ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin (26/2/2024), mengatakan telah mengikuti Sidang Kabinet Paripurna menjelang HBKN Ramadhan tahun ini bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), guna memastikan ketersediaan pangan pokok strategis bagi masyarakat cukup dan terus diperkuat.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Untuk bulan puasa, Insya Allah stok pangan kita aman, terutama beras. Kita siapkan dari sekarang. Untuk itu, terdapat lima program kunci dalam kaitannya stabilisasi pangan yang secara kontinyu terus kita implementasikan bersama para stakeholder pangan se-Indonesia,” kata Arief.

Arief menerangkan lima program kunci agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa yakni pertama, penderasan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras komersial.

“Target penderasan beras program SPHP ke seluruh Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, telah diminta untuk dilipatgandakan sampai 250.000 ton dalam sebulan,” ucap Arief.

Ia mengatakan selama Januari hingga Februari, sebanyak 7.596 ton beras SPHP telah memenuhi berbagai pasar ritel modern antara lain Hypermart, Ramayana, Indogrosir, Alfamart, Superindo, Lotte Mart, Lulu, Indomaret, Transmart, Tiptop, Foodhall, Naga, dan ritel modern lokal lainnya.

Sementara untuk beras komersial dari Perum Bulog juga terus disalurkan secara luas ke pasar-pasar. Targetnya sampai 30 Maret dapat memenuhi 250.000 ton.

“Hari ini kita siapkan lagi 200.000 ton sambil mengganjal sampai dengan panen di Maret. Kita minta tolong penggiling padi untuk bantu cetak beras yang 5 kilo untuk didistribusikan ke seluruh ritel, termasuk para tradisional,” papar Arief.

Program kedua yakni Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di berbagai daerah. Di Maret minggu pertama nanti, GPM akan dilaksanakan dalam menyambut Ramadhan. GPM rutin akan dilaksanakan selama Ramadan sampai Idulfitri.

Bapanas telah menyiapkan anggaran dekonsentrasi GPM jelang HBKN sebanyak dua kali kegiatan di tiap provinsi dan juga tiap kabupaten/kota. Dengan itu, target GPM tingkat provinsi ada 72 kali dan 1.028 kali di tingkat kabupaten/kota.

“Operasi pasar murah seperti ini juga akan diiringi dengan FDP untuk menyokong daerah yang mengalami defisit pangan. Target FDP minimal sejumlah 1.250 ton,” ucap Arief.

Ketiga, percepatan penyaluran jagung SPHP ke peternak. Percepatan penyaluran SPHP jagung pakan ke para peternak di 18 provinsi akan terus dilaksanakan sampai Maret.

Arief menyebut realisasi penyaluran jagung SPHP per 23 Februari telah menyentuh 49 persen atau 167 ribu ton dari total pagu 343 ribu ton. Hal tersebut terus disalurkan supaya harga daging dan telur ayam tetap stabil.

“Ini sebenarnya relate dengan bantuan pangan yang ada di pemerintah, tentunya melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Kami bersama ID FOOD menggunakan data KRS (Keluarga Risiko Stunting) dari BKKBN. Kita akan mulai di minggu ini untuk penyaluran bantuan daging ayam dan telur ke 1,4 juta keluarga selama enam bulan,” terang Arief.

Program keempat yakni bantuan pangan beras 10 kilogram secara gratis yang akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia. Bantuan pangan beras tersebut akan terus dilanjutkan setiap bulan hingga Juni.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, akan terus kita lanjutkan hingga Juni terlebih dalam kondisi harga beras yang tengah bergejolak. Selain itu, kita terus berharap panen di Maret nanti bisa tercapai 3,5 juta ton agar kita bisa serap,” ujar Arief.

Terakhir, lanjut Arief, rapat koordinasi rutin bersama semua dinas pemerintah daerah yang membidangi pangan.

“Ini karena semua program tersebut perlu ada andil dari semua stakeholder pangan sehingga semua dapat bekerja secara hand in hand dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat,” kata Arief.

Impor Lagi

Di sisi lain, pemerintah resmi menambah kuota impor beras tahun ini sebanyak 1,6 juta ton dari semula hanya 2 juta ton. Dengan begitu, total kuota impor beras 2024 ditetapkan sebanyak 3,6 juta ton.

Direktur Impor, Kementerian Perdagangan, Arif Sulistiyo membeberkan penambahan kuota impor beras 1,6 juta ton tersebut telah disepakati pemerintah dalam Rapat Koordinasi Koordinasi Terbatas (Rakortas) pada 5 Februari 2024.

Adapun tambahan 1,6 juta ton beras impor itu, kata Arif, bakal digunakan untuk keperluan khusus.

“Ada penambahan alokasi impor beras untuk keperluan khusus sebesar 1,6 juta ton,” ujar Arif dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (26/2/2024).

Adanya tambahan impor beras 1,6 juta ton itu membuat pemerintah harus mengubah neraca komoditas (NK) pada 2024 ini. Arif pun menegaskan, Kemendag belum menerbitkan izin impor untuk kuota tambahan 1,6 juta ton tersebut.

“Untuk alokasi tambahan 1,6 juta ton saat ini masih dalam proses perubahan NK, untuk dapat diajukan permohonan PI [persetujuan impor]. Jadi kami untuk yang 1,6 juta ton ini belum kami terbitkan PI,” beber Arif.



Data Kemendag mencatat, dari kuota awal impor beras sebanyak 2 juta ton di 2024, telah direalisasikan sebanyak 326.626 ton.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (13/2/2024), Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, realisasi pengadaan impor beras pada awal tahun ini mencapai 1 juta ton yang ditargetkan masuk ke Indonesia secara bertahap sebelum panen raya pada Maret 2024.

Sebanyak 500.000 ton di antaranya merupakan carry over dari kuota penugasan tahun lalu. Bayu menjelaskan, beras impor tersebut digunakan untuk kebutuhan bantuan pangan dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Yang sudah kontrak untuk tahun ini 1.000.040 ton,” ujar Bayu di Kantor Perum Bulog, Selasa (13/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya