SOLOPOS.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Jepang dalam pembicaraan kerja sama terkait upaya membangun sistem informasi pasar kerja, pengawas ketenagakerjaan, serta program terkait pekerja migran.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Kemenaker telah mengajukan dua orang penasihat atau advisor dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membantu terlaksananya kebijakan bidang ketenagakerjaan dan program-program yang berkaitan dengan pekerja migran.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Saat ini, kami sedang menunggu kedatangan advisor dimaksud dari Jepang untuk ditempatkan di Kemnaker,” kata Ida dalam keterangan resmi seperti dilansir dari Bisnis.com, Sabtu (29/10/2022).

Advisor yang nantinya akan ditugaskan oleh JICA di Kemenaker, sambungnya, merupakan profesional, memiliki kompetensi di bidangnya, serta mampu berkomunikasi dengan baik demi menyukseskan program ini.

Baca Juga: Visa Umrah Berlaku 90 Hari, BP2MI: Bisa Disalahgunakan untuk TKI Ilegal

Beberapa substansi kerja sama yang paling disorot oleh pemerintah adalah sistem pengawasan ketenagakerjaan dan pertukaran informasi tentang lowongan pekerjaan, termasuk informasi mengenai pemberi kerja yang tidak memenuhi syarat bagi warga negara Indonesia (WNI).

Hal itu disampaikan Ida dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Yoji Kobayashi dalam Pertemuan Menteri Tenaga Kerja ASEAN ke-27 (The 27th ASEAN Labour Ministers Meeting / ALMM) di Manila Filipina, Jumat (28/10/2022).

“Pemerintah Jepang telah berpengalaman soal sistem pengawasan ketenagakerjaan berbasis elektronik yang terintegrasi sehingga mempermudah penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan dengan data real time dan akuntabel,” ujarnya.

Baca Juga: P4MI Lepas Puluhan Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia dari PLBN Aruk Kalbar

Selain itu, rencana kerja sama dengan Jepang akan melibatkan peran dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk memberikan pelatihan kerja yang meliputi keterampilan bahasa, pengenalan budaya, dan teknis agar dapat mendukung kebutuhan pasar kerja luar negeri.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul RI-Jepang Jajaki Rencana Kerja Sama Terkait Tenaga Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya