SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada Jumat (30/12/2022), perdagangan terakhir bursa tahun ini. Sejumlah saham bisa diperhatikan investor.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas menyampaikan akhir pekan yang terakhir di tahun 2022 pola gerak IHSG masih memperlihatkan pergerakan yang cukup stabil.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Selama IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekat maka IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang.

Namun, momentum koreksi wajar jika terjadi dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham berfundamental kuat dan memiliki likuiditas yang tinggi.

William dalam risetnya pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.789 – 6.956. Rekomendasi saham pilihannya adalah TLKM, AALI, INDF, BBRI, JSMR, SMRA, ASII.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan pasar modal akan melanjutkan geliat pada 2023, meskipun pertumbuhan pada 2022 cenderung melambat daripada 2021.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Seusai Suku Bunga Naik, Simak Saham-Saham Ini

Sampai akhir perdagangan 29 Desember 2022, IHSG telah menguat 4,09 persen sejak awal tahun. Pertumbuhan ini lebih rendah daripada 2021 ketika indeks komposit melesat 10,08 persen secara year to date (ytd).

Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan bahwa pertumbuhan IHSG yang melambat pada 2022 tidak terlepas dari pergerakan saham-saham movers yang sensitif terhadap tingkat suku bunga dan inflasi.

“Yang terlihat sepanjang 2022 inflasi naik signifikan hampir 5 persen, memang ini kombinasi monetary dan fiscal policy dan demand supply,” kata Iman.

Dia mengatakan struktur perdagangan saham di bursa saat ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan lima tahun lalu. Sebagaimana diketahui, komposisi investor asing dalam transaksi saat ini tersisa 30 persen, sementara investor lokal berkontribusi 70 persen.

Baca Juga: Jatuhnya Wall Street Seret Harga Minyak Dunia

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik di tengah koreksi indeks saham utama di bursa regional Asia.

IHSG ditutup melemah 9,56 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.860,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,18 poin atau 0,66 persen ke posisi 939,87.

“Para pelaku investor memanfaatkan pelemahan indeks untuk melaksanakan buy on weakness atas saham-saham yang berfundamental bagus,” kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Di sisi lain, lanjut Nafan, para pelaku pasar juga mengapresiasi kinerja perekonomian Indonesia yang relatif solid di tengah-tengah terjadinya ketidakpastian global.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas bergerak di teritori negatif namun menguat jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: Antam Melejit! Cek Harga Emas Pegadaian, Kamis 29 Desember 2022

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,32 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,42 persen dan minus 0,29 persen.

Sedangkan lima sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,78 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor perindustrian masing-masing 1,25 persen dan 0,55 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BOSS, NZIA, PADA, JARR, dan SEMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, EURO, IPPE, KIOS, dan ZATA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 932.966 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,08 miliar lembar saham senilai Rp20,4 triliun. Sebanyak 269 saham naik, 238 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 246,83 atau 0,94 persen ke 26.093,67, indeks Hang Seng turun 157,77 atau 0,79 persen ke 19.741,14, indeks Shanghai terkoreksi 13,7 poin atau 0,44 persen ke 3.074,7, dan indeks Strait Times melemah 17,73 poin atau 0,54 persen ke 3.249,24.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya