Bisnis
Senin, 3 April 2023 - 09:18 WIB

Perbankan AS Bergejolak, LPS Minta Masyarakat Tak Takut Simpan Uang di Bank

Alifian Asmaaysi  /  Khadijah Shahnaz Fitra  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menabung di bank. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Runtuhnya sejumlah perbankan di Amerika Serikat (AS) rupanya turut membawa sentimen negatif pada industri perbankan Eropa.

Namun demikian, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak takut menabung dan menyimpan danannya di bank. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan posisi aset LPS saat ini dinilai cukup untuk menjamin seluruh simpanan masyarakat.

Advertisement

“Untuk masyarakat juga harus tetap tenang terkait simpanannya, sebab aset LPS sekarang sebesar Rp196 triliun lebih, jadi jangan takut menabung, karena dana LPS sangat cukup untuk menjamin simpanan masyarakat,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/4/2023).

Purbaya melanjutkan, saat ini kondisi perekonomian dalam negeri juga dinilai cukup tangguh terhadap gejolak eksternal, mengingat sebagian besar ekonomi RI didorong oleh konsumsi domestik.

Advertisement

Purbaya melanjutkan, saat ini kondisi perekonomian dalam negeri juga dinilai cukup tangguh terhadap gejolak eksternal, mengingat sebagian besar ekonomi RI didorong oleh konsumsi domestik.

Lebih lanjut, LPS juga mencatat bahwa posisi likuiditas perbankan nasional berada dalam kondisi terjaga. Namun demikian, diversifikasi instrumen keuangan tetap harus dilakukan supaya ketersediaan dana selalu mencukupi. Pun rasio kredit bermasalah atau non-performing loang (NPL) perbankan nasional berada dalam kondisi sehat atau sebesar 2,59 persen per Januari 2023. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa kondisi industri perbankan nasional masih sangat stabil.

Di samping itu, posisi permodalan perbankan dalam kondisi baik, berada di angka 25,93 persen. Lalu, kondisi likuiditas perbankan saat ini dalam keadaan yang sangat memadai. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64 persen dan 29,13 persen.

Advertisement

Sebagai informasi, per 28 Februari 2023, total aset LPS tercatat sebesar Rp196,68 triliun. Posisi tersebut merepresentasikan kenaikan sebesar 5,32 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD).

Adapun, pada tahun ini LPS juga menargetkan posisi aset mencapai lebih dari Rp200 triliun guna terus memperkuat kapasitas LPS dalam melaksanakan penanganan bank dengan efektif.

Sebelumnya, Pengawas Internal Federal Reserve (The Fed) menunjukan adanya penarikan deposito sebesar US$126 miliar atau Rp1.886 triliun dari bank -bank di Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (1/4/2023), para deposan menarik dana sebesar US$126 miliar dari bank-bank AS selama pekan yang berakhir pada 22 Maret, menurut data terbaru Federal Reserve.

Kali ini arus keluar datang dari institusi-institusi terbesar di negara ini. Dalam data tersebut terlihat 25 bank terbesar kehilangan US$90 miliar atau sekitar Rp1.347 triliun pada basis penyesuaian musiman.

Bank-bank yang lebih kecil, yang mengalami penarikan besar-besaran pada pekan sebelumnya karena regulator menyita pemberi pinjaman regional Silicon Valley Bank dan Signature Bank,untuk menstabilkan arus keluar mereka.

Advertisement

Kedua bank ini pun berhasil mendapatkan kembali US$6 miliar pada basis penyesuaian musiman. Total simpanan industri turun menjadi US$17,3 triliun, turun 4,4 persen dari minggu yang sama tahun lalu. Itu adalah level terendah sejak Juli 2021. Angka-angka baru ini memperkuat beberapa tren yang sudah ada sebelumnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif