Bisnis
Minggu, 15 Mei 2022 - 08:46 WIB

Perang Ukraina Berlanjut, Ketum Kadin Ajak Antisipasi Krisis Global

Bc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, WASHINGTON – Konflik geopolitik Rusia dan Ukraina mengakibatkan munculnya krisis global di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, konflik politik juga telah berimbas dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global. Hal ini merupakan ancaman yang lebih berat bagi dunia saat ini.

Advertisement

Kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan seperti kedelai dan gandum, berkurangnya pasokan dan produksi bahan pangan di beberapa negara akibat kemarau panjang, ditambah lagi dengan kelangkaan pasokan minyak akibat perang, menyebabkan inflasi global yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

Inflasi yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya paling dirasakan oleh masyrakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, dimana terjadi risiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.

Advertisement

Inflasi yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya paling dirasakan oleh masyrakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, dimana terjadi risiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.

Seperti diketahui, proteksi bahan pangan masing-masing negara sudah mulai dilakukan, tidak ada lagi slogan pro-ekspor untuk bahan pangan. Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak sistemik baik berupa krisis sosial maupun politik.

Baca Juga: 3.000 Lebih Warga Sipil Jadi Korban, Paus: Perang Ukraina Mengerikan

Advertisement

Arsjad juga menambahkan, Kadin Indonesia akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, terutama dalam penguatan ketahanan pangan Indonesia terutama di sektor pertanian.

Kadin Indonesia memiliki sebuah program pendampingan UMKM dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina para petani, serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia.

Baca Juga: Perang Ukraina Vs Rusia Berlanjut, Ini Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia

Advertisement

Harapannya program iklusif close loop ini dapat meningkatkan ketangguhan petani di Indonesia di tengah tantangan inflasi dan perubahan iklim.

Walaupun dampak inflasi di Indonesia relatif kecil dibanding dengan inflasi global dan di negara lain, Indonesia harus bersiap diri dan mengantisipasi terhadap imbas inflasi global.

Dibutuhkan gotong royong, dialog sosial dan kerjasama antara berbagai pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha, buruh untuk menghadapi tantangan krisis ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif