SOLOPOS.COM - Bakul tahu di Pasar Bunder Sragen meladeni pembelinya di tengah harga kedelai yang melambung, Rabu (5/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO — Perum Bulog siap memasok kedelai untuk anggota Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

Tidak hanya itu, Bulog juga bakal berperan sebagai offtaker yang menyerap hasil panen petani kedelai yang dikoordinasikan melalui kelembagaan Gakoptindo.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Hal tersebut disampaikan Arief saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), pada Rabu (14/06/2023).

Arief Prasetyo Adi mengatakan harus dibangun ekosistem terintegrasi sehingga pasokan kedelai tetap terpenuhi dan gejolak harga baik di tingkat produsen tahu tempe maupun konsumen dapat terkendali.

Salah satu kuncinya pada kestabilan pasokan kedelai bahan baku untuk para pengrajin tahu tempe.

Menurutnya skema closed loop ini merupakan bagian dari tata kelola ekosistem kedelai nasional yang sedang dibangun saat ini untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, salah satunya dengan menempatkan BUMN Pangan sebagai sentral dari tata niaga kedelai nasional.

“Kita menginginkan terbangunnya satu ekosistem dimana para pengrajin tahu tempe tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan baku,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).

Melalui skema tersebut, BUMN bersama koperasi akan mempersiapkan stok minimal untuk dua hingga tiga bulan ke depan, sesuai dengan hasil prakiraan Neraca Komoditas Pangan guna memperkuat Cadangan Kedelai.

Adapun berdasarkan Prognosa Pangan, kebutuhan nasional kedelai saat ini mencapai 2,8 juta ton, sedangkan produksi kedelai dalam negeri masih berada di kisaran 300.000 ton, sehingga masih dibutuhkan 2,5 juta ton.

Arief mengatakan, meskipun neraca kedelai nasional masih defisit, hal ini harus dilihat sebagai peluang bagi para produsen kedelai untuk meningkatkan produksi domestik mengingat besarnya kebutuhan tersebut.

Selain itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, NFA juga telah menetapkan Harga Acuan Pembelian (HAP) Kedelai melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 11/2022.

Regulasi ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan harga di tiga lini rantai pangan, dan meningkatkan gairah menanam bagi petani yang diikuti dengan upaya penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk Kedelai dengan menempatkan BUMN sebagai standby buyer.

“Untuk itu Nota Kesepahaman antara Gakoptindo dengan Perum Bulog yang ditandatangani hari ini agar segera ditindaklanjuti dalam perjanjian kerja sama sehingga dapat segera diimplementasikan di lapangan,” imbuhnya.

Nota kesepahaman tersebut berisi komitmen kedua belah pihak mengenai penyediaan dan distribusi pangan bagi anggota Gakoptindo, yang ditandatangani oleh Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dan Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Bulog Siap Pasok Kedelai, Perajin Tahu Tempe Jangan Khawatir

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya