SOLOPOS.COM - Ilustrasi resesi. (freepik.com)

Solopos.com, SOLO–Bank Dunia memprediksi adanya resesi global 2023. Ada banyak penyebab resesi 2023 di sejumlah negara.

Dari penelusuran Solopos.com, Jumat (4/11/2022), resesi ekonomi merupakan kondisi perekonomian suatu negara yang sedang memburuk, yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi riil negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Lantas apa penyebab resesi 2023? Bank Dunia menyatakan penyebab resesi 2023 dipicu keadaan saat bank-bank sentral seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi.

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus.

Investor dunia mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan moneter global hingga hampir 4%hingga 2023. Kenaikan ini mencapai lebih dari 2 poin persentase di atas rata-rata 2021.

Baca Juga: Apa Itu Resesi, Begini Penjelasannya

Penyebab resesi 2023 dari inflasi inti global ini menyebabkan adanya kenaikan suku bunga bank sentral sehingga mengancam keberlangsungan ekonomi di negara itu.

Akibat dari resesi 2023 yang disertai tekanan pasar keuangan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan melambat menjadi 0,5% pada 2023. Artinya, ada kontraksi 0,4 persen per kapita. Nah, kondisi inilah yang secara teknis dimaksud dengan resesi global.

Dari penyebab resesi 2023 ini, risiko yang dihadapi negarra yakni membuat pertumbuhan global melambat.

Sejumlah dampak resesi yang berisiko dialami masyarakat di antaranya yakni kenaikan harga kebutuhan sehari-hari termasuk makanan, pemutusan kerja, kenaikan harga pasokan energi, dan naiknya angka kemiskinan.

Baca Juga: OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

“Pertumbuhan global melambat tajam, dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi,” kata World Bank Group President David Malpass

Selain itu, penyebab resesi 2023 ini, negara harus berupaya sekuat tenaga untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi, termasuk inflasi yang rendah, stabilitas mata uang dan pertumbuhan yang lebih cepat.

Dengan kondisi itu, negara bisa mengalihkan fokus dari mengurangi konsumsi ke produksi.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Ekonomi Indonesia Kebal dari Resesi Global 2023

Selain itu, untuk mencegah penyebab resesi 2023, pengambil kebijakan harus memperkuat cadangan devisa, memberi bantuan pada rumah tangga yang rentan, menfasilitasi realokasi pekerja yang diputus kerja.

Di samping itu, perlu juga percepatan transisi ke sumber energi rendah karbon, pengenalan langkah konsumsi energi, dan penguatan jaringan perdagangan global agar tidak terhambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya