SOLOPOS.COM - Ilustrasi cek kecepatan internet. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Raksasa teknologi Huawei mendorong inovasi lanjutan teknologi 5G secara komprehensif guna penuhi peningkatan kebutuhan digital di pasar konsumen dan industri.

Huawei menilai perlu upaya kolaborasi dalam menciptakan nilai baru dari pengembangan lanjutan teknologi 5G guna mengoptimalkan potensi perolehan dividen digital.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Masa depan telah hadir di hadapan kita. Kita melihat banyak skenario bisnis baru untuk orang, bisnis, dan kendaraan, yang telah menghadirkan berbagai pengalaman baru. Di saat yang sama, keadaan ini menuntut kapabilitas jaringan yang lebih tinggi. Kapabilitas jaringan yang disempurnakan, seperti kecepatan downlink 10 Gbps, kecepatan uplink 1 Gbps, dan 100 miliar koneksi IoT, menciptakan ruang pasar yang luas di 5.5G untuk operator,” ujar Senior Vice President and President of the Carrier BG Huawei saat menyampaikan pidatonya pada ajang Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (6/7/2023).

Dalam pidatonya bertajuk Creating New Value with 5G to Unleash Digital Dividends, Li Peng membahas bagaimana 5G menjadi ujung tombak perkembangan industri digital, dan pengatif untuk digitalisasi di semua sektor industri.

Konektivitas 5G terbukti mampu mengoptimalkan perolehan dividen digital di sejumlah bidang kehidupan, mulai dari pengguna atau user hingga pelaku industri besar.

Konektivitas yang menghubungkan industri dan mesin-mesin mampu menciptakan pasar bernilai triliunan rupiah. Sejak dimulainya komersialisasi 5G empat tahun lalu, lebih dari 17.000 jaringan 5G privat telah dibangun secara global.

Jaringan 5G dengan cakupan yang begitu luas ini memacu digitalisasi dengan laju amat cepat di berbagai sektor industri, dan telah menghasilkan manfaat ekonomi yang nyata bagi mereka yang pertama kali mengadopsi teknologi ini di bidang industri manufaktur, pelabuhan, pertambangan, minyak dan gas, serta layanan kesehatan.

Ketika digitalisasi industri merata, lebih banyak bisnis akan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses produksi mereka, dan untuk ini mereka akan membutuhkan kapabilitas jaringan yang lebih canggih.

Bersama para mitranya, Huawei membantu pelanggan mengembangkan lini produksi fleksibel bertenaga 5.5G pertama di industri.

Proyek tersebut membuktikan bahwa jaringan deterministik 5.5G mampu menjamin keandalan yang sangat tinggi dan mengurangi latensi hingga 4 milidetik dalam lingkungan dengan konkurensi tinggi.

Mengutip statista.com mengenai penggunaan Internet, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna tertinggi di dunia.

Meski begitu, tingkat penetrasi Internet Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara-negara lain di Asia. Pada Januari 2022, Indonesia memiliki total pengguna Internet aktif sebanyak 204,7 juta dari total populasi lebih dari 270 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya