SOLOPOS.COM - Kepala OJK Surakarta, Eko Yunianto, saat diwawancara wartawan seusai kegiatan pengundian hadiah PT BPR BKK Boyolali di Gedung Cendana, Rabu (16/11/2022). Ia meminta masyarakat waspada terhadap investasi bodong. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki program yang bertujuan memberikan kesempatan investasi bagi para pemula atau generasi muda.

Disusul getolnya edukasi terkait investasi bagi para pemula. Selain itu, OJK juga rajin melakukan update berkala untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat berinvestasi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala OJK Solo, Eko Yunianto menjelaskan kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023), beragam program dibuat oleh OJK untuk memberikan edukasi terkait pentingnya investasi.

“Kalau program untuk pelajar kami ada simpanan pelajar, kalau untuk program edukasi dan sosialisasi kami lakukan ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa,” ulas Eko Yulianto.

Selain itu, menurut Eko, pihak OJK juga menggandeng pelaku industri keuangan untuk memberikan edukasi terkait investasi.

“Dengan menggandeng industri jasa keuangan maupun yang dilakukan sendiri oleh OJK, bisa kami lakukan di dalam ataupun di luar kantor,” tambahnya.

Bagi yang berminat untuk belajar mengenai investasi, OJK menyediakan media pembelajaran yang bisa diakses secara daring di laman lmsku.ojk.go.id.

Selain itu, ada laman edukasi investasi milik OJK yang bisa dilihat di laman Instagram @sikapiuangmu.

OJK juga memberikan update secara berkala bagi mereka yang ingin bermain di pasar modal. OJK menargetkan beragam lapisan masyarakat mau berinvestasi.

Dikutip dari laman kanal Sikapiuangmu.com, rasio kemampuan menabung adalah perhitungan yang penting untuk mengukur kemampuan berinvestasi.

Rasio Kemampuan Menabung adalah rasio untuk mengukur kemampuan menabung uang yang disisihkan dari penghasilan per bulan. Ukurannya adalah minimal 10% penghasilan disisihkan untuk menabung atau berinvestasi. 

Semakin besar rasio ini maka diharapkan semakin besar juga kemampuan untuk menabung atau berinvestasi secara konsisten sehingga diharapkan memiliki keuangan yang lebih sehat dan mampu mencapai tujuan jangka panjang.

Masih dari Sikapiuangmu.com, menurut studi OCBC Financial Index & Nielsen IQ pada 2021, hanya 16% penduduk Indonesia yang memiliki dana darurat.

Artinya masih banyak generasi muda yang belum mampu menyisihkan pendapatannya untuk menjadi dana darurat, padahal dana darurat  sangat penting.

Studi lainnya dari Deloitte pada 2022 menemukan bahwa hampir setengah dari Gen Z (46%) dan milenial (47%) di dunia membiayai kebutuhan hidup dari uang gaji dan dikhawatirkan tidak akan mampu menutupi pengeluaran mereka.

Studi yang sama menemukan bahwa lebih dari seperempat Gen Z (26%) dan milenial (31%) di dunia tidak yakin dapat pensiun dengan nyaman.

Artinya keuangan generasi muda saat ini lebih banyak digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup saat ini dan belum disisihkan untuk kebutuhan di masa depan.

Dilihat dari fakta-fakta tersebut, situasi finansial yang dihadapi generasi muda jauh lebih menantang daripada yang dihadapi generasi sebelumnya.

Apabila tidak diperbaiki, hal ini bisa menjadi beban keuangan bagi generasi muda. Untuk itu generasi muda perlu memperbaiki perilaku keuangannya dengan melakukan “diet” keuangan.

“Diet” keuangan menjadi salah satu kampanye yang digerakkan OJK agar menjadi salah satu solusi dalam mengelola keuangan yang sehat.

Berita rilis yang diterbitkan pada Oktober 2022 tersebut juga mengulas salah satru program/produk keuangan yang ditujukan untuk generasi muda yakni SiMUDA.

Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) merupakan produk tabungan yang diluncurkan oleh OJK dan Perbankan pada tahun 2018 untuk memperkenalkan rekening tabungan kepada orang dewasa muda berusia 18–30 tahun yang dikemas dengan produk investasi.

Kehadiran SiMUDA menawarkan akses keuangan dengan fitur menarik dan harga yang terjangkau untuk digunakan oleh generasi muda dalam merencanakan masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya