Bisnis
Senin, 18 September 2023 - 20:10 WIB

Penjualan Mobil Listrik di Soloraya Meningkat, Warga Rela Indent 2 Bulan

Gigih Windar Pratama  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan mobil listrik Wuling Air Ev yang ada di showroom Wuling di Jl. Raya Solo-Yogyakarta Km. 8 Pabelan Sukoharjo, (Jumat (16/9/2023) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO – Penjualan mobil listrik di Soloraya meningkat setelah diberikannya insentif pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus. Insentif tersebut mulai berlaku pada masa pajak April sampai dengan masa pajak Desember 2023.

Di Soloraya, ada dua dealer mobil yang menyediakan mobil listrik yaitu Hyundai dan Wuling. Keduanya mengatakan penjualan mereka naik di September 2023. Bahkan para pembeli rela indent hingga dua bulan untuk mendapatkan mobil listrik.

Advertisement

Sales Consultant Hyundai Solo Baru, Vimar Ari, mengatakan penjualan Hyundai Ioniq 5 meningkat pasca diberlakukannya subsidi kendaraan listrik. Ia mengatakan, saat ini Hyundai punya dua tipe kendaraan listrik dengan kapasitas baterai yang berbeda.

“Untuk Hyundai ada dua tipe mobil listrik yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6. Yang Ioniq 6 baterainya 77,6 kWh untuk jarak 519 km sekali isi daya dengan penggerak empat roda dan panoramic sunroof. Kalau Ioniq 5 kapasitasnya 72,6 kWh untuk 451 km sekali isi daya dengan penggerak belakang. Sat ini peminatnya banyak yang Ioniq 5 karena ada subsidi dari pemerintah sebanyak 11 persen,” ucapnya kepada Solopos.com, Senin (18/9/2023).

Ia juga menegaskan, Ioniq 6 belum mendapatkan subsidi karena merupakan unit Completely Build Up (CBU). Secara jumlah peningkatan penjualan ia belum bisa memastikan. Ia juga menyebut untuk unit Hyundai Ioniq 5 dan 6 harus indent selama dua bulan.

Advertisement

“Ioniq 5 memang lebih diminati dan penjualannya bagus, buat peningkatannya saya enggak hafal angka pastinya. Cuma memang keduanya harus indent selama dua bulan,” lanjutnya.

Terpisah, Branch Manager Wuling Solo, David Sutomo, mengatakan saat ini penjualan unit mobil listrik Wuling juga mengalami peningkatan, terutama untuk unit Wuling Air ev. “Penjualan memang mulai naik semenjak adanya subsidi pemerintah baik yang Wuling Air ev Long Range, Standar atau yang Lite. Karena pengurangan PPN dari 11 menjadi satu persen itu memang cukup menarik minat masyarakat,” ulasnya.

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.

Advertisement

Adapun pemberian insentif tersebut akan ditujukan pada, pertama kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat dan bus dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih besar atau sama dengan 40 persen. Ini akan diberikan PPN ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 10 persen sehingga PPN yang harus dibayar tinggal satu persen.

Kedua, KBLBB dengan TKDN di atas atau sama dengan 20 persen serta di bawah 40 persen. Ini akan diberikan PPN DTP sebesar 5 persen sehingga PPN yang harus dibayar sebesar 6 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif