Bisnis
Rabu, 21 September 2022 - 16:05 WIB

Pengusaha Ayam Potong Diminta Manfaatkan Resi Gudang, Ini Alasannya

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pengusaha ayam potong disarankan memakai resi gudang. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi, mengatakan ada baiknya para pengusaha ayam potong memanfaatkan resi gudang. Dengan instrumen ini, para pengusaha dapat menyimpan produksi mereka dalam bentuk ayam karkas beku.

Ketersediaan stok akhir daging ayam Indonesia di 2022 diperkirakan mengalami surplus sebesar 903.267 ton. Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi daging ayam tahun 2022 diproyeksikan mencapai 4,098 juta ton, terdiri dari 20.000 ton stok awal tahun dan total produksi tahun 2022 diperkirakan mencapai 4,078 juta ton. Sementara untuk total kebutuhan secara nasional tahun 2022 diperkirakan mencapai 3,195 juta ton.

Advertisement

“Selanjutnya pengusaha ayam potong dapat menjaminkan resi gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga pembiayaan. Dengan mekanisme ini, pengusaha ayam potong dapat menjaga keberlangsungan usahanya, setelah memperoleh pembiayaan,” paparnya dalam keterangan pers yang diterima Solopos.com pada Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik, Pedagang Pasar Wonogiri Diprotes Pembeli

Advertisement

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik, Pedagang Pasar Wonogiri Diprotes Pembeli

“Ke depan, kami sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang bersama dengan para pemangku kepentingan di Sistem Resi Gudang akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha di perdagangan ayam potong, terkait manfaat pemanfaatan resi gudang. Dengan pemahaman yang baik tentang resi gudang dari para pelaku industri ayam potong, harapannya ke depan pemanfaatan resi gudang ayam karkas beku terus meningkat,” beber Fajar Wibhiyadi.

Terkait Resi Gudang Ayam Karkas, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Widiastuti, memberikan tanggapan.

Advertisement

“Bappebti menawarkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang ayam dalam bentuk ayam karkas sebagai jalan agar Integrator BUMN dalam hal ini PT Berdikari, yang juga telah mendapatkan persetujuan sebagai pengeloa gudang mampu membangun ekosistem perunggasan yang mampu menyerap produk peternak mandiri dengan harga yang pantas,”  paparnya.

Widiastuti menambahkan terdapat dua macam bisnis model yang ditawarkan melalui pemanfaatan Sistem Resi Gudang  (SRG) untuk meminimalkan peliknya permasalahan tata niaga ayam potong.

” Yang pertama adalah pemanfaatan SRG di sisi hulu, dimana untuk mengatasi mahalnya harga pakan ayam dapat memanfaatkan gudang SRG sebagai tempat penyimpanan bahan baku pakan yaitu jagung. Dengan adanya kepastian stok bahan baku maka diharapkan harga pakan ayam relatif lebih stabil,” paparnya.

Advertisement

Baca Juga: Kerja Sama Antardaerah Jadi Upaya Menjaga Stok Komoditas Pangan di Solo

Sedangkan untuk model bisnis kedua adalah pemanfaatan di sisi hilir, integrator menyediakan gudang cold storage untuk penyimpanan ayam karkas beku milik peternak mandiri agar mereka dapat memanfaatkan pembiayaan SSRG yang diberikan melalui lembaga keuangan non bank sesuai dengan PMK No. 187 Tahun 2021, dengan plafon sebesar maksimal Rp500 juta atau 70% atas komoditi yang disimpan di Gudang SRG, dengan bunga sama dengan bunga KUR.

“Dengan kepastian jumlah pasokan ayam karkas beku yang dimilikinya diharapkan integrator mampu membidik pasar yang dapat meningkatkan nilai jual ayam karkas beku milik peternak tersebut,” paparnya.

Advertisement

Sesuai catatan KBI yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menyebutkan sepanjang 2022 sampai dengan Agustus, registrasi resi gudang ayam karkas beku mencapai 14 RG dalam 54.164 kg, dengan nilai pembiayaan senilai Rp1,2 miliar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif