SOLOPOS.COM - Ilustrasi mal. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO —  Aktivitas yang paling disukai saat berkunjung ke mal yakni makan di restoran atau foodcourt, disusul nonton di bioskop, belanja pakaian, keliling saja atau window shopping, dan lainnya.

Data tersebut didapatkan berdasarkan survei Populix berjudul Kebiasaan Konsumen Saat ke Shopping Mall yang diakses Solopos.com, Minggu (8/10/2o23).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Aktivitas yang paling disukai saat berkunjung ke mal yakni makan di restoran atau foodcourt, disusul nonton di bioskop, belanja pakaian, keliling saja atau window shopping, dan lainnya.

Mayoritas responden mengaku mengunjungi mal yang lokasinya berdekatan dengan rumah, kemudian suasana mal yang nyaman. Alasan lainnya adalah produk lengkap atau outlet beragam, dan adanya promo menarik yang ditawarkan oleh pihak mal.

Survei juga menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19, rata-rata orang yang mengunjungi mal selama sebulan sekali sebanyak 36%.

Sementara saat pandemi, sebanyak 39% responden mengaku mengunjungi mal sebulan sekali. Sebanyak 23% responden mengaku mengunjungi mal sepekan sekali atau lebih.

Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Nurul Istiqomah, Minggu, menilai ketika masyarakat pergi ke mal, mereka lebih suka untuk window shopping serta wisata kuliner dibandingkan dengan belanja langsung.

Karena memang sekarang ini pasar e-commerce sudah merebut pembeli potensial pusat pembelanjaan menjadi pembeli ritel.

“Sehingga mungkin yang bisa dilakukan oleh manajemen pusat pembelanjaan adalah membuat mal tersebut ada aktivitas what to do-nya selain what to see [window shopping] dan what to buy [yang persentase pembelanjaan mulai menurun],” papar Nurul.

Lebih lanjut Nurul menjelaskan, what to do adalah ada aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan pengunjung, supaya konsumen bisa spend money dari minat awal yang hanya ingin keliling mal untuk melihat-lihat atau window shopping.

Ia menilai perlu ada sales representative yang ditempatkan di pusat pembelanjaan tersebut juga harus lebih atraktif dalam menarik minat pengunjung. Tetapi masih dalam batas tidak menganggu aktivitas yang dilakukan pengunjung tersebut.

Jalan-jalan ke Mal untuk Jajan Minimal Rp50.000

Soal mayoritas pengunjung yang lebih tertarik makan di mal diakui oleh sejumlah warga Solo. Mereka mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan sedikitnya sepekan sekali. Rata-rata anggaran berbelanja mereka Rp50.000 hingga Rp200.000 sekali berbelanja.

Salah satunya diungkapkan pekerja di Solo, Putri Maharani. Ia hanya mengunjungi mal ketika ingin jajan makanan tertentu dengan persiapan dana Rp100.000 hingga Rp150.000.

Makanan yang ia paling cari yakni sushi, Ayam Geprek Keprabon yang memang outlet-nya berada di pusat perbelanjaan.

Karyawan bergaji Rp2,5 juta per bulan ini menguraikan alasan utamanya pergi ke mal adalah untuk jajan. Alasan kedua, lanjutnya, yakni nonton film di bioskop walaupun tidak sering.

Khusus belanja barang lain, ia memilih untuk tidak membelinya di toko ritel yang berada di mal untuk menekan angka pengeluaran per bulan.

“Paling habis Rp50.000 sampai Rp100.000 untuk jajan di mal, kalau nonton atau pengin sesuatu bisa lebih banyak,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, belum lama ini.

Biasanya ia kepincut beli baju-baju yang terpajang di tenant-tenant mal, sehingga kadangkala harus mengeluarkan budget lebih.

Senada, mahasiswa Solo Selvi Novia mengunjungi mal setidaknya sepekan sekali. Kadangkala ia berbelanja atau hanya melihat-melihat.

Ia biasanya menghabiskan Rp50.000 untuk membeli makanan di foodcourt mal. Dia juga mengaku biasanya membeli parfum merek Miniso yang kerap meluncurkan varian baru.

Selvi juga menyenangi berbelanja pakaian di mal, apalagi ketika diskon. Ia biasanya membeli pakaian di kisaran harga Rp150.000 hingga Rp300.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya