SOLOPOS.COM - Staf IT SMK Negeri 1 Solo, Erwan Prasetyo. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Metamorfosis dunia pendidikan kian bergulir cepat di era digital. Seperti yang terjadi di SMK Negeri 1 Solo.

Di sekolah tersebut, peralihan ke sistem digital bukan hanya berpengaruh pada operasional pembelajaran. Secara tidak langsung, tranformasi digital telah membantu dalam hal promosi sekolah.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Hal tersebut diceritakan oleh Staf IT SMK Negeri 1 Solo, Erwan Prasetyo. Menurutnya dunia digital mungkin sebelumnya masih menjadi asing bagi sebagian masyarakat.

Namun pandemi Covid-19 yang terjadi lebih dari dua tahun lalu telah merubah segalanya. Pandemi seakan menjadi sebuah pintu masuknya era digitalisasi. Masyarakat seperti dipaksa masuk ke dunia baru itu, yang dianggap memiliki keunggulan.

Dunia digital dinilai mampu menghilangkan batasan jarak dan waktu. Dia masih ingat ketika sebelum pandemi dulu, ketika melakukan urusan surat-menyurat harus menggunakan hard copy. Harus diantar langsung dan sebagainya. Penilaian tugas siswa juga masih banyak dilakukan dengan sistem paper.

Namun sekarang, semua dapat berjalan secara paperless dengan sistem digital. Tentu saja hal itu lebih memudahkan dan lebih praktis. Di luar masalah kesehatan yang saat ini sudah sukses tertangani, pandemi menurutnya juga menjadi peluang.

Dampak positif yang didapatkan SMK Negeri 1 Solo dari kondisi tersebut, salah satunya kini lebih banyak dikenal masyarakat. Seperti diketahui, saat pandemi hampir semua kegiatan tatap muka terhenti sementara. Termasuk kegiatan pengumuman kelulusan di dunia pendidikan yang juga tidak seleluasa sebelumnya.

Di beberapa sekolah, khususnya di jenjang SMP, hal tersebut sempat menjadi kendala. Saat itulah SMK Negeri 1 Surakarta melakukan terobosan.

“Kami gandeng sejumlah SMP di Solo dan sekitarnya. Kami bekerja sama dalam hal pengumuman kelulusan. Kami buat terobosan [pengumuman kelulusan] dengan sistem aplikasi. Itu sekaligus menjadi peluang promosi kami. Sekarang SMK Negeri 1 Solo lebih banyak dikenal,” kata dia.

Sementara untuk pembelajaran jarak jauh, menurutnya di sekolah tersebut sudah dirintis jauh sebelum pandemi. Dengan begitu ketika pandemi, sekolah tersebut lebih cepat beradaptasi. Untuk ujian dan proses belajar sudah bisa dilakukan dengan aplikasi.

Kelebihan lain, para siswa secara tidak langsung juga memiliki keterampilan lain, yakni dalam hal editing video. Sebab untuk pengumpulan tugas atau untuk pembelajaran praktik, beberapa disampaikan dalam bentuk video.

Di sisi lain pihaknya menilai, secara umum perkembangan era digital di Solo saat ini sudah cukup pesat. Hampir semua layanan sudah mengaplikasikan sistem digital. Mulai dari pelayanan publik, sarana transportasi, perbankan, hingga di bidang pendidikan.

Seiring dengan metamorfosis digital tersebut tentu saat ini kebutuhan internet menjadi meningkat. Internet dibutuhkan untuk pembelajaran siswa, operasional laboratorium, kegiatan workshop guru dan sebagainya.

Untuk pemenuhan kebutuhan inter tersebut didapatkan salah satunya dari layanan IndiHome. Dia berharap layanan IndiHome ke depan terus meningkat. Dia juga berharap untuk pelanggan dari satuan pendidikan bisa dilakukan secara unlimited.

“Sebab kalau ada batas limit, ketika terpenuhi akan drop. Padahal seperti kami di sekolah, jumlah pengguna dan penggunaannya banyak. Ada baiknya unlimited,” jelas dia.

Dia juga berharap ke depan ada tarif khusus untuk bidang pendidikan. Serta bisa terjalin kerja sama di luar pemenuhan kebutuhan internet, misalnya seperti kelas industri atau yang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya