Bisnis
Kamis, 16 Maret 2023 - 14:46 WIB

Pengumuman! BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap di Level 5,75 Persen

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 15-16 Maret 2023 memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), melainkan mempertahankannya di level 5,75 persen.

Suku bunga deposit facility tetap dipertahankan pada level 5 persen dan suku bunga lending facility juga tetap di posisi 6,5 persen.

Advertisement

“Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Maret 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Di sisi lain, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 dapat mencapai 2,6 persen sejalan dengan dampak positif pembukaan ekonomi China dan penurunan disrupsi suplai global.

“Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya,” kata  Perry Warjiyo.

Advertisement

Perry menuturkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa lebih baik dari proyeksi sebelumnya dan diikuti oleh risiko resesi yang menurun.

Perbaikan prospek ekonomi global tersebut diperkirakan menaikkan harga komoditas non-energi di tengah harga minyak yang menurun akibat berkurangnya disrupsi suplai global.

Perkembangan positif ekonomi global itu dan ekspektasi kenaikan upah karena keketatan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat dan Eropa mengakibatkan proses penurunan inflasi global khususnya di kedua belahan dunia itu berjalan lebih lambat sehingga mendorong kebijakan moneter ketat negara maju berlangsung lebih lama sepanjang 2023.

Advertisement

Pengetatan kebijakan moneter khususnya di negara maju tersebut ditambah munculnya kasus penutupan tiga bank di Amerika Serikat meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global yang kemudian menahan aliran modal ke negara berkembang dan meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar di berbagai negara.

Tiga bank yang ditutup tersebut adalah Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank.

BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah guna memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global tersebut termasuk dampak rambatan penutupan bank di Amerika Serikat terhadap pasar keuangan domestik dan nilai tukar rupiah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif