SOLOPOS.COM - Warga mengantre untuk mendapakan beras SPHP dalam Gerakan Pangan Murah, di Kelurahan Sumber, Kecamtan Banjarasari, Kota Solo, pada Senin (8/1/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Gerakan Pangan Murah di Kota Solo bakal diselenggarakan sedikitnya di 54 lokasi di masing-masing kelurahan setempat. Agenda ini bertujuan mengendalikan inflasi dan harga pangan.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso menguraikan Gerakan Pangan Murah merupakan program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Program ini telah dilakukan sejak 2023 lalu yang menjual produk sembako dengan harga lebih murah di bawah harga pasar. Biasanya produk yang dijual berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Penyelenggaraan tahun lalu boleh dikatakan berhasil, karena setiap kali diadakan, antusiasme masyrakat cukup banyak. Karena memang harga pada saat itu harga beras maupun minyak juga tinggi,” ujar Eko kepada awak media pada Senin (8/1/2024).

Pada tahun ini, lanjutnya, Gerakan Pasar Murah bakal disesuaikan dengan pelaksanaan pada tahun sebelumnya. Ihwal penambahan komoditas yang bakal dijual dalam Gerakan Pangan Murah menurut Eko hal ini bakal menyesuaikan dengan harga pasar.

“Kami coba lihat komoditas apa yang mengalami kenaikan tapi yang utama itu beras sama minyak goreng dan gula pasir,” terang dia.

Setiap penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah, pihaknya paling tidak menyediakan satu ton beras. Pada tahun lalu, Eko bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) sedangkan di tahun ini ia bekerja sama dengan PAU Pedaringan Solo.

“Untuk tahun ini kami kerja samanya tidak langsung dengan Bulog tetapi dengan PAU Pedaringan waluapun PAU Pedaringan juga bekerja sama dengan Bulog,” kata dia. Menurut Eko, Gerakan Pangan Murah yang digelar cukup efektif menekan kenaikan harga walaupun tidak menurunkan harga pangan secara signifikan.

“Salah satu upaya untuk menekan inflasi, tapi [harga] juga bisa bertahan, tidak melambung tinggi. Walaupun harganya memang, masih mahal, tapi bisa mengendalikan harga pasar,” tambah Eko.

Pimpinan Perum Bulog Solo, Andy Nugroho menguraikan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan, pihaknya berkomitmen penuh dalam menjalankan pengunasan dari Bapanas. Pihaknya menjalankan dua program Bapanas yakni penyaluran bantuan pangan cadangan pangan pemerintah dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sejak diluncurkan pada April 2023.

“Sebanyak 38.000 ton beras bantuan pangan cadangan pangan pemerintah sebanyak tujuh bulan alokasi sudah kami salurkan di wilayah Soloraya yang meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Sragen, Boyolali, dan Karanganyar,” terang Andy, dalam siaran pers beberapa waktu lalu.

Andy menguraikan program stabilisasi pasokan dan harga pangan untuk komoditas beras dan jagung, Bulog Solo telah menggelontorkan beras sebanyak 22.000 ton. Penyaluran ini melalui berbagai saluran, baik dalam Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama Dinas Ketahanan Pangan setempat. Andy juga menyalurkan melalui program operasi pasar, distributor hingga pedagang eceran di pasar wilayah Soloraya.

“Bulog Solo telah menggelontorkan Beras SPHP sebanyak 22.000 ton melalui berbagai saluran, baik Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan kota/kabupten, operasi pasar, distributor hingga para pedagang pengecer di pasar-pasar wilayah Soloraya,” kata dia.

Lebih lanjut Andy menyebut untuk komoditas beras, pihaknya telah menyalurkan kepada peternak dari skala kecil hingga menengah di wilayah Soloraya. Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Bulog Solo berencana menyalurkan sebanyak 8.750 ton jagung.

“Untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan komoditas jagung, kami menyalurkan kepada para peternak dari skala kecil hingga menengah besar di wilayah Soloraya untuk untuk kebutuhan pakan ternak. Sejauh ini Bulog Solo berencana menyalurkan sebanyak 8.750 ton jagung,” tambahnya.

Andy menambahkan sesuai arahan Presiden Jokowi kepada Bapanas, program penyaluran bantuan pangan cadangan pangan pemerintah komoditi beras akan dilanjutkan dengan alokasi pada Januari 2024. Bulog Solo pada akhir 2023 ini, lanjut dia, menguasai stok beras sekitar 10.000 ton. Dengan stok beras ini, pihaknya siap medukung langkah tersebut dengan ketahanan stok yang dimiliki hingga menjelang musim panen di awal 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya