SOLOPOS.COM - Kantor DPMPTSP Kendal di Jalan Raya Soekarno-Hatta no.191 Petukangan atau di Timur Alun-alun Kendal, Jawa Tengah, Selasa (27/6/2023). ( Solopos.com/ Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, KENDAL— Pemerintah Kabupaten Kendal memilih fokus dalam menggali potensi daerah. Menyusul adanya fakta investasi sebagai tantangan persaingan daerah saat ini.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kendal, Anang Widiasmoro kepada Tim Ekspedisi Investasi Jateng 2023 pada Selasa (27/6/2023) di kantornya Jalan raya Soekarno-Hatta no.191 Petukangan, di Timur Alun-alun Kendal, Jawa Tengah.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Terkait investasi menjadi tantangan tersendiri di era persaingan daerah menarik investor. Komitmen kami terhadap investasi, DPMPTSP harus bersinergi dengan sejumlah stakeholder. Kami fokus pada inventaris potensi daerah dan mengembangkan potensi unggulan dengan kolaborasi berbagai pihak,” papar Anang.

Anang memaparkan kolaborasi tersebut telah terwujud salah satunya dengan adanya forum diskusi Kendal Investment Talk dengan topik Kendal sebagai Episentrum Ekonomi Baru di Jawa Tengah yang digelar di Medan, Sumatra Utara, Selasa (7/2/2023) lalu.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu ajang promosi sekaligus kesempatan bagi Kendal untuk memaparkan berbagai potensi dan peluang investasi.

Termasuk memberikan informasi kepada calon investor baik dalam negeri maupun asing mengenai program yang sudah dan akan dijalankan pemerintah daerah.

Hal itu dilakukan untuk meraih peluang investasi dan menyebarkan optimisme di tengah masyarakat guna percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Anang mengakui Kawasan Industri Kendal yang dimiliki Kota Santri tersebut tak dibangun dengan mudah sementara kondusivitas jadi daya tarik utama bagi investor.

“Kawasan ekonomi khusus menjadi angin segar bagi investasi yang ada di Kendal. Selain itu penting bagi pemerintah daerah berkolaborasi dengan stakeholder lain agar bisa menyajikan kejelasan informasi potensi investasi yang ada,” kata Anang.

Menurutnya dengan kejelasan informasi tersebut investor akan lebih mudah memutuskan untuk berinvestasi atau tidak. Di samping itu pemerintah daerah memiliki pekerjaan rumah (PR) guna mengelola investor yang sudah ada sebelumnya.

Sehingga dukungan pemerintah dalam kegiatan investasi perlu dilakukan, salah satunya menjadi fasilitator.  Sebab menurutnya daerah tidak akan bisa membangun daya tarik investasi jika perizinan tidak tertata.

Perizinan menjadi faktor penting sebagai daya tawar kemudahan bagi investor, yang ditempuh melalui pengadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai wadah perizinan yang cepat dan mudah. Selain itu penyederhanaan prosedur perizinan juga telah dilakukan salah satunya melalui Single Sign On/SSO.

Kelebihan KEK Kendal

Sementara sebagai kawasan yang menyandang status KEK, banyak kelebihan yang didapatkan oleh KEK Kendal dibandingkan Kawasan Industri lainnya. Kelebihan tersebut ada pada fasilitas fiskal dan non fiskal, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Implementasi fasilitas fiskal antara lain pemberian fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan (tax holiday), pembebasan Bea Masuk dan PDRI, dan pembebasn PPN.

Selain itu, diberikan pula berbagai kemudahan untuk mendapatkan fasilitas tersebut, antara lain penggunaan Aplikasi KEK yang dikembangkan Lembaga National Single Window.

“Kami mengusukan ke DPRD adanya Perda terkait insentif daerah terkait pajak dan distribusi daerah juga intensif ain yang memungkinkan agar bisa dinikmati [investor]. Sudah proses di DPRD,” ungkapnya.

Anang menyebut capaian target di KIK menjadi prioritas investasi di Kabupaten Kendal. Di KIK, DPMPTSP juga diberikan kewenangan menjadi administrator. Sehingga pihaknya bersinergi dengan badan pengelola untuk mempermudah perizianan dan menunjang operasional tenant.

“Harapan kami Kawasan ekonomi Khusus menjadi trigger penguatan ekonomi lokal. Karena kami sudah bekerjasama dengan tenant khsusunya untuk penyiapan tenaga kerja. Di harapkan 70% tenaga kerja berasal dari Kendal,” ungkap Anang.

Sebab selama ini sebagian besar masyarakat justru menjadi pekerja di Semarang. Di samping itu, penyamaan persepsi khususnya terkait tenaga kerja siap pakai telah dilakukan. Hal itu dilakukan melalui penyaluran tenaga kerja lewat Balai Latihan Kerja (BLK) terutama perusahaan di KIK.

Selain itu para pelaku usaha harus menjadi bapak asuh untuk beberapa UMKM di Kendal. Hal itu sudah mulai dirintis melalui standarisasi kemitraan produk agar bisa masuk di KEK.

Kselain itu ia mengaku terus berinovasi demi meamjukan UMKM di sekitar KEK, misalnya menggaet kerjasama dengan e-commerce untuk melakukan pembinaan, pelatihan yang juga digerakkan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kendal.

Ekspedisi Investasi Jateng 2023 merupakan bagian dari program kolaborasi Solopos Media Grup (SMG) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Bank Jateng, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Semen Grobogan.

Ekpedisi Investasi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya