Bisnis
Sabtu, 30 September 2023 - 17:44 WIB

Pengembangan Batik Laweyan Diajak Ikuti Tren Fesyen Anak Muda

Maymunah Nasution  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumpa pers launching Batik Sandra Karyani, Sabtu (30/9/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO – Berada di pinggir Jalan dr. Radjiman Solo, showroom batik Sandra Karyani berdiri di lokasi yang cukup strategis. Lokasi yang strategis itu seakan memancing masyarakat untuk memarkir kendaraannya guna mengunjungi toko batik tersebut.

Lokasi strategis yang dimiliki showroom ini membuat masyarakat bisa mudah mengaksesnya baik dari dalam kota dengan menyusuri Jalan dr. Radjiman atau dari luar kota, terutama dari arah Kartasura Sukoharjo.

Advertisement

Di dalam showroom, tidak hanya disambut oleh karya batik milik Regi Irene Sandra Karyani, pengunjung juga bisa menikmati minuman kopi yang menyegarkan di Iki Kopi Kakung. Kedai kopi tersebut juga terhubung dengan showroom tersebut.

Ruangan yang cukup kecil tidak membatasi penyajian karya-karya indah milik Regi Irene. Di dinding sebelah kanan showroom dari arah pintu, deretan outfit batik yang memadukan gaya modern dengan keindahan batik menggoda pengunjung untuk memperhatikan lebih dekat.

Advertisement

Ruangan yang cukup kecil tidak membatasi penyajian karya-karya indah milik Regi Irene. Di dinding sebelah kanan showroom dari arah pintu, deretan outfit batik yang memadukan gaya modern dengan keindahan batik menggoda pengunjung untuk memperhatikan lebih dekat.

Tidak kalah menggoda, lembaran batik tulis yang dibentangkan di sisi dinding sebelah kiri showroom juga menunjukkan keindahannya. Hal itu membuat pengunjung sayang jika tidak mendekat dan mengamati satu persatu kain-kain tersebut.

Pemilik batik Sandra Karyani, Regi Irene, mengembangkan model pakaian batik dengan cutting modern yang menyasar anak-anak muda. Perkembangan fesyen internasional menjadi salah satu acuannya dalam berkarya.

Advertisement

Dia melanjutkan, pemberdayaan pembatik lokal merupakan langkah utama mengembangkan usaha batik di Solo. Regi menyadari semakin banyak pembatik lokal yang tidak lagi berkarya sejak pandemi.

Itu sebabnya dia mengajak para pembatik lokal untuk berkreasi mengembangkan karya batik tradisional yang dibawa menembus batas dengan tren terbaru.

Baginya, usaha Sandra Karyani menjadi wadah pembatik lokal untuk mewariskan kekayaan budaya batik Solo.

Advertisement

Regi mengakui, penerapan style modern dalam outfit yang hadir di Sandra Karyani dilakukan agar anak muda semakin nyaman menggunakan batik sehari-harinya.

Korean style menjadi salah satu tren yang tidak luput perhatian Regi dalam mengeluarkan koleksi batik terbaru. Hasil dari kreasinya juga membuat batik terlihat modern, casual, tetapi tetap elegan dan sopan.

“Saya juga melihat anak muda itu pengen pakai batik tetapi batik terlalu sulit untuk mix and match-nya. Padahal kalau dibuat lebih modern bisa lebih mudah untuk itu, jadinya kami juga memilih padu padan motif semisal motif parang kami gabung dengan motif bunga sehingga bisa dipakai untuk kerja, pesta, ataupun hangout,” papar Regi saat diwawancara media dalam kesempatan itu.

Advertisement

Produk-produk batik Sandra Karyani siap dipasarkan sebagai outfit batik untuk tampil di perkotaan, tetapi Regi juga yakin batiknya bisa dipakai dengan nyaman di luar negeri.

Divisi Marketing Batik Sandra Karyani, Samuel, juga mengatakan pasar batik semakin positif terutama jika dikembangkan sebagai outfit menyasar wanita dan pria pekerja. Tampilan chic dan modern tetapi nyaman dipakai membuat tren batik modern disukai.

“Batik juga memiliki filosofi, kita tahu banyak cerita di balik batik Truntum, Kawung, maupun Parang sendiri. Filosofi itulah yang merupakan nilai tambah intangible dan bermakna sehingga membuat pakaian batik dihargai premium,” ujar Samuel dalam kesempatan yang sama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif