SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat kenaikan pengeluaran per kapita di wilayah tersebut. Dilaporkan, pada 2021, pengeluaran per kapita atas dasar harga konstan tahun 2021 di Jateng naik 0,95 persen.

“Pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan pada tahun 2021 ini mencapai Rp11,03 juta atau naik sebesar Rp104.000 jika dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp10,93 juta,” jelas Didik Nursetyohadi, Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/11/2021) kepada Bisnis.com.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Didik menyebut bahwa kondisi tersebut jadi angin segar di tengah pandemi Covid-19. “Ini sangat berbeda jauh dari tahun kemarin, yang sempat turun atau istilah ekonominya adalah kontraksi 1,55 persen,” jelasnya dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual.

Baca Juga: Naik Lagi, Utang Luar Negeri RI Kini Rp6.000 Triliun

Perlahan, pengeluaran per kapita yang disesuaikan di Jawa Tengah mulai merangkak ke posisi sebelum pandemi. BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa pada tahun 2019, pengeluaran per kapita yang disesuaikan sempat berada di angka Rp11,10 juta. Sebagai informasi, pada periode 2011-2021, angka tersebut masih jadi yang tertinggi.

Selain dimensi standar hidup layak, BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat seluruh komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut pada tahun 2021 mengalami kenaikan.

Umur harapan hidup saat lahir (UHH) dilaporkan berada di posisi 74,47 tahun atau meningkat 0,21 persen. Angka tersebut mencatat rekor tertinggi pada periode 2011-2021. Dimana sebelumnya, pada 2020 UHH Provinsi Jawa Tengah berada di angka 74,37 tahun.

Baca Juga: Ditetapkan Pekan Ini, Besaran UMP 2022 Yoygakarta Masih Dirahasiakan

Sementara itu, harapan lama sekolah (HLS) tahun 2021 mencapai 12,77 tahun. Angka tersebut naik 1,34 persen. Selain HLS, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas juga dilaporkan mengalami peningkatan dari 7,69 tahun pada 2020 menjadi 7,75 tahun pada 2021.

“Melihat perkembangan 3 hal ini, ternyata komponen-komponen pembentuk IPM pada tahun 2021 ini seluruhnya mampu tumbuh. Baik dimensi kesehatan, dimensi pendidikan, maupun dimensi ekonomi,” jelas Didik.

BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa IPM pada tahun 2021 berada di 72,16 poin. Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan 0,29 poin atau 0,40 persen. Angka IPM tersebut juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang 2011-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya