Bisnis
Kamis, 4 Agustus 2022 - 13:37 WIB

Pengecer Gas Melon di Solo: Dulu 20 Tabung Sepekan, Sekarang 8 Unit

Afifa Enggar Wulandari  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melayani para pengecer yang membeli elpiji 3 Kg di PT Melon Gasindo Jl Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (6/9/2016). Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg menjelang Idul Adha sejumlah agen gas di kota Solo mengajukan penambahan kuota. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pengecer gas elpiji bersubsidi tabung 3 kg bersubsidi atau gas melon di Kota Solo mengaku kuota pasokan elpiji yang mereka terima lebih sedikit dibanding sebelum Iduladha 1443 H/2022 M.

Pasokan yang mereka terima dari agen dan pangkalan terpangkas sepertiganya. Imbasnya, warga pun sejak pertengahan Juli 2022 mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 kg di warung pengecer.

Advertisement

Gandung, 21, salah satu pengecer asal Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarasari, mengatakan, sebelum kelangkaan terjadi, dalam sepekan pasokan elpiji 3 kg di warungnya mencapai 20 tabung per pekan. Di warungnya, kelangkaan elpiji 3 kg terjadi sejak naiknya harga gas nonsubsidi 10 Juli 2022 lalu.

“Dulu nganter full biasanya 20-an tabung,” papar Gandung saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Advertisement

“Dulu nganter full biasanya 20-an tabung,” papar Gandung saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Kini, dalam beberapa pekan terakhir, pasokan di warung Gandung menurun.

Baca Juga: Pertamina: Pemda Jangan Gegabah Naikkan Harga Jual Elpiji 3 Kg

Advertisement

“Ini jadi tujuh, kalau enggak delapan [tabung],” papar dia.

Sementara, Auliya, 23, pengecer asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari mengatakan warungnya juga hanya mendapat jatah pasokan 12 tabung per pekan.

Akibatnya, ia telah menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Hal itu telah berlangsung sejak sepekan terakhir. Namun di warungnya, kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sekitar pekan pertama setelah Iduladha 1443 H.

Advertisement

“Kami hanya dapat sepekan tiga kali. Jatahnya dari satu agen tiga kali ambil empat tabung, jadi 12 tabung aja,” papar Aul.

Baca Juga: Ada Tambahan, Distribusi Elpiji Subsidi di Solo Terus Dipantau

Padahal sebelumnya, warung milik Aul bisa mendapat pasokan dari dua agen dengan total 36 tabung. Artinya, stok tabung yang mereka punya hanya sepertiga dari stok biasanya.

Advertisement

“Awalnya jatah dua agen, masing-masing enam tabung. Jadi total bisa 36 tabung sepekan,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif