SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO – Sektor pangan dinilai krusial dalam mengendalikan tekanan inflasi pada awal 2023. Kenaikan bahan pangan otomatis bakal mengerek laju inflasi daerah. Terlebih, permintaan pangan dipastikan melonjak selama semester I 2023.

Laju inflasi di Kota Solo sepanjang 2022 maupun year on year atau YoY sebesar 7,03 persen. Pangan menjadi sektor paling krusial yang berandil inflasi sehingga harus ditangani oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo pada 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo yang dirilis pada 2 Januari, Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,46 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 114,85 pada Desember 2022. Inflasi tersebut disebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas. Hal itu tercermin saat ada kenaikan indeks harga konsumen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga tertinggi adalah kelompok makanan dan minuman sebanyak 1,95 persen dengan andil inflasi 0,45 persen. Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,11 persen dengan andil inflasi 0,02 persen.

Komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga sehingga berandil menyumbang inflasi di antaranya beras, telur ayam, tomat, cabai rawit, dan tukang bukan mandor. Selain itu, semangka dan bawang merah juga menjadi komoditas penyumbang inflasi.

“TPID Kota Solo harus concern terhadap harga bahan pangan seperti beras, telur ayam dan sebagainya. Ini dilakukan dalam rangka pengendalian laju inflasi. Sehingga inflasi bisa turun perlahan-lahan pada Januari 2023. Fokusnya pengendalian sektor komoditas pangan,” kata pengamat ekonomi asal UNS, Bhimo Rezky Samudro, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (19/1/2023).

Menurut Bhimo, pangan menjadi sektor krusial dalam mengendalikan tekanan inflasi pada awal 2023. Kenaikan bahan pangan otomatis bakal mengerek laju inflasi daerah. Terlebih, permintaan pangan dipastikan melonjak selama semester I/2023.

Dua bulan lagi, umat muslim bakal menunaikan ibadah puasa yang dilanjutkan dengan momen Lebaran. “Secara ekonomi, [sektor pangan] ini yang paling krusial dibanding sektor lainnya. Sebelum bulan puasa, ada tradisi ruwahan bagi masyarakat Jawa. Kemudian, bulan puasa dan Lebaran,” ujar dia.

Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan UNS Solo itu menjelaskan deretan event dan kegiatan di Kota Solo pada 2022 menimbulkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu diikuti dengan permintaan agregat melesat otomatis daya beli masyarakat juga melonjak tajam. Kondisi ini bakal mengerek laju inflasi setiap bulan.

Dengan begitu, inflasi di Kota Solo terus meningkat selama empat bulan terakhir pada tahun lalu lantaran tingginya aktivitas dan geliat ekonomi. “Jika daya beli masyarakat naik pasti diikuti dengan harga kebutuhan pokok yang juga naik. Laju inflasi juga ikut naik. Gambaran umum inflasi pada 2023 tergantung pada sektor pangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya