SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Jalan tol disebut akan menjadi jalur utama saat arus mudik Lebaran 2023. Selain menawarkan kenyamanan dan terhindar dari macet, melewati jalan tol disebut bisa membuat pengeluaran menjadi lebih terukur.

Dibandingkan tahun lalu, potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini akan lebih tinggi karena tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Menurut akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (23/3/2023), keamanan berkendara di jalan tol saat mudik jadi pertimbangan dikarenakan tidak adanya sepeda motor ataupun kemacetan yang kerap terjadi di jalan biasa.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya pemilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran. Sementara memilih jalan alternatif harus berhati-hati dengan sepeda motor, sedangkan rambu dan lampu penerangan jalan juga sudah tercukupi,” ulas Djoko.

Djoko yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), menyebut tetap perlu adanya pengawasan. Pasalnya, jalan-jalan yang ada di Indonesia disebut tidak dirancang untuk menampung volume kendaraan yang besar seperti saat Lebaran.

“Jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti Lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, menjelaskan alasan tingginya masyarakat di Pulau Jawa yang menggunakan jalan tol juga dipengaruhi oleh biaya yang lebih terukur. Meskipun belum ada kalkulasi pasti apakah lewat jalan tol lebih murah dibandingkan jalan biasa.

“Kalau lewat jalan tol memang lebih terukur secara pengeluaran, misalkan untuk bensin berapa liter dan bayar tolnya berapa sudah jelas. Kalau mau berhenti misalkan di rest area, habisnya sekitar Rp25.000 sampai Rp200.000 per orang tinggal dikalikan berapa kali isitirahat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya