Bisnis
Minggu, 15 Oktober 2023 - 06:36 WIB

Pendapatan Industri Game RI Capai Rp25 Triliun, 99,5% Mengalir ke Luar Negeri

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bermain game online. (Freepik.com)

Solopos.com, GARUT — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan nilai pendapatan dari industri game atau aplikasi permainan yang berkembang di Indonesia mencapai Rp25 triliun selama tahun 2022 yang dinilai memiliki peluang untuk menumbuhkan perekonomian dalam negeri.

“Pasar game nasional ini Rp25 triliun tahun 2022,” kata Direktur Aplikasi Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf Iman Santosa saat acara program Netas Peningkatan Kualitas SDM pada Sub Sektor Permainan di Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (14/10/2023).

Advertisement

Ia menuturkan industri permainan di Indonesia cukup menguntungkan dengan nilai angka pendapatannya tercatat mencapai Rp25 triliun uang yang dikeluarkan oleh pemain game.

Namun pendapatan dari industri permainan itu, kata dia, 99,5 persen mengalir ke luar negeri yang selama ini sebagai penyedia aplikasi permainan itu, sedangkan pendapatan bagi pelaku industri permainan dalam negeri tercatat sedikit hanya 0,5 persen.

Advertisement

Namun pendapatan dari industri permainan itu, kata dia, 99,5 persen mengalir ke luar negeri yang selama ini sebagai penyedia aplikasi permainan itu, sedangkan pendapatan bagi pelaku industri permainan dalam negeri tercatat sedikit hanya 0,5 persen.

Adanya potensi pengguna permainan daring dalam negeri yang cukup tinggi itu, kata dia, maka Kemenparekraf berupaya mengambil potensi tersebut dengan mendorong pelaku industri kreatif permainan membuat lebih banyak permainan agar bisa menarik pendapatan tersebut.

“Bagaimana sosialisasi game ini untuk mengembangkan industri game lokal, sehingga bisa memasuki pasar, memperbesar game nasional, karena industrinya sangat besar,” katanya.

Advertisement

Adanya Perpres itu, kata dia, karena memiliki nilai ekonomi yang bisa menyumbang devisa untuk meningkatkan perekonomian nasional, selanjutnya mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang perlu dipublikasikan lebih luas.

“Kita ingin bawa ke atas, menyebar luaskan bahwa game itu ada nilai positifnya, tidak hanya negatif tapi ada positif, ada game pendidikan, game kesehatan,” katanya.

Ia menjelaskan adanya Perpres itu nanti bisa mendorong kemunculan pelaku industri kreatif permainan yang nantinya bisa mengambil potensi pendapatan lebih besar dari nilai Rp25 triliun.

Advertisement

Kemenparekraf, kata dia, menargetkan bisa mencapai 70 persen tahun 2024 dari capaian pendapatan industri permainan di tingkat nasional, sehingga ke depan tidak lagi hanya mendapatkan 0,5 persen.

“Kita membuat Perpres bagaimana mengembangkan industri game nasional yang tadinya 0,5 persen, 2024 bisa nambah 70 persen, dalam satu tahun setidaknya bisa naik, tidak hanya 0,5 persen,” katanya.

Ia menambahkan upaya mendukung program industri kreatif permainan itu perlu adanya kerja sama dengan pemangku kepentingan, salah satunya Kemenparekraf melibatkan Kementerian Investasi untuk pengembangan industri permainan.

Advertisement

Industri permainan itu, kata dia, saat ini penghasilannya melebihi penghasilan dari industri musik dan film, bahkan keduanya digabungkan pun masih di bawah industri permainan. “Ini potensi yang harus dikembangkan,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif