Bisnis
Selasa, 9 Juni 2020 - 15:04 WIB

Pemulihan 9 Sektor Ekonomi Bakal Serap Kembali 70% Tenaga Kerja

Newswire  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan di sektor properti ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi. (Ilustrasi/Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA—Rencana pemerintah membuka kembali sembilan sektor ekonomi di masa kenormalan baru diprediksi akan menyerap tenaga kerja.  Economics Content Coordinator dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Mohamad Ikhsan Modjo, berpendapat langkah itu dapat menyerap kembali sekitar 70 persen tenaga kerja.

“Terkait masalah lapangan kerja. Dari total hampir 150 juta angkatan kerja di Indonesia, 70 persen ada dan bekerja di sembilan sektor ekonomi tersebut,” kata Ikhsan saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, seperti diberitakan Bisnis.com, Selasa (9/6/2020).

Advertisement

Ikhsan menuturkan situasi pandemi Covid-19 masih terbilang riskan. Kendati demikian, menurutnya, hajat hidup orang banyak mesti tetap diperhatikan.

Pelonggaran Kapasitas Transportasi Bisa Dorong Kebangkitan Sektor Pariwisata

Jutaan Orang Kena PHK

“Terlepas dari pandemi ini masih cukup tinggi. Tetapi yang perlu kita sadari bahwa hajat hidup orang banyak tidak bisa menunggu,” kata dia.

Advertisement

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memberikan lampu hijau bagi sembilan sektor ekonomi untuk kembali beroperasi di tengah penerapan kenormalan baru atau new normal.

Kebijakan ini diambil dalam rangka menekan dampak ekonomi dan sosial dari pandemi Covid-19. Apalagi pandemi Covid-19 mengakibatkan jutaan tenaga kerja kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Batasan Penumpang Angkutan Umum 50% Dihapus

Advertisement

Adapun, sembilan sektor ekonomi yang ditetapkan untuk dibuka kembali meliputi pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menuturkan dampak pandemi Covid-19 turut menyebabkan turunnya imunitas masyarakat sehingga rentan terhadap paparan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Dampak dari kehilangan pekerjaan ini akan mengurangi daya beli masyarakat. Sehingga tidak mampu mendapatkan asupan makanan bergizi yang dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga berisiko terpapar Covid-19,” kata Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jumat (5/6/2020).

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, imbuhnya, dampak Covid-19 telah mengakibatkan sekitar 3,7 juta pekerja formal kehilangan pekerjaan. “Ini belum termasuk mereka yang kehilangan pekerjaan di sektor informal,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif