SOLOPOS.COM - Ilustrasi paspor Indonesia. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Jumlah pemohon pembuatan paspor percepatan satu hari jadi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta meningkat selama periode Ramadan.

Syarat membuat paspornya juga terbilang mudah. Beberapa dokumen yang harus dibawa di antaranya, KTP yang masih berlaku, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, surat penetapan ganti nama dari pejabat bagi yang telah berganti nama, surat pewarganegaraan Indonesia bagi orang asing yang telah memperoleh kewarganegaraan Indonesia, hingga paspor lama yang ingin memperpanjang masa berlaku paspor.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Mengutip informasi unggahan akun Instagram @imigrasi_depok, saat ini Direktorat Jenderal Imigrasi telah meluncurukan layanan bikin paspor sehari jadi dengan cara yang cukup mudah.

Namun, perlu diketahui pembuatan paspor sehari jadi memiliki biaya yang berbeda dengan paspor biasa. Adapun biaya penerbitan paspor sehari jadi ini dikenakan biaya Rp1 juta.

Sementara itu, untuk biaya pembuatan yang biasa non-elektronik sebesar Rp350.000. Kemudian, biaya pembuatan paspor biasa elektronik adalah sebesar Rp650.000.

Untuk pembuatan paspor sehari jadi, masyarakat tidak bisa melakukannya secara online. Mereka harus datang ke Kantor Imigrasi terdekat. Masyarakat disarankan agar datang ke Kantor Imigrasi seawal mungkin agar paspor dapat segera diproses untuk selesai di hari yang sama.

Kemudian, isi formulir permohonan paspor yang disediakan pada loket permohonan dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan. Petugas loket akan memeriksa kebenaran persyaratan asli yang dibawa oleh pemohon.

Kantor Imigrasi Solo

Sementara di Kantor Imigrasi Solo, total 15 kuota pembuatan paspor percepatan sehari jadi selalu habis setiap hari selama Ramadan. Kuota layanan percepatan paspor sehari jadi berbeda-beda di masing-masing kantor imigrasi.

Di Kantor Imigrasi Solo, kuota layanan percepatan paspor sehari jadi hanya 15 pemohon setiap hari. Selama periode Ramadan, kuota layanan percepatan paspor sehari jadi selalu habis. Padahal, kuota layanan percepatan paspor pada hari biasa tak pernah habis.

Kepala Seksi Lalulintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Jimmy Limou mengatakan jumlah kuota layanan percepatan pembuatan paspor satu hari jadi terbatas, yakni 15 paspor.

Namun, selama periode Ramadan dan menjelang Lebaran, kuota layanan percepatan pembuatan paspor sehari jadi selalu habis.

“Ada peningkatan jumlah pemohon percepatan pembuatan paspor sehari jadi. Untuk kuota 15 paspor selalu habis setiap hari,” kata dia, kepada Solopos.com, Selasa (18/4/2023).

Jimmy menyebut rata-rata pemohon mengajukan pembuatan paspor sehari jadi untuk berlibur. Banyak masyarakat memanfaatkan libur panjang Lebaran untuk aktivitas liburan ke luar negeri.

Mereka tak ingin menunggu proses pembuatan paspor yang membutuhkan waktu lebih dari dua hari. Mereka bisa memanfaatkan layanan paspor prioritas seperti percepatan sehari jadi di kantor-kantor imigrasi.

“Kondisinya juga sama di Kantor Imigrasi Solobaru. Banyak warga yang mengajukan permohonan paspor sehari jadi,” papar dia.

Masyarakat yang berniat mengajukan permohonan pembuatan paspor sehari jadi bisa membawa persyaratan dokumen administrasi ke kantor imigrasi.

Petugas bakal memeriksa kelengkapan berkas administrasi dan melakukan wawancara singkat keperluan pembuatan paspor.

“Bedanya soal tarif pembuatan paspor. Tarif pembuatan paspor reguler Rp350.000, sedangkan tarif pembuatan paspor sehari jadi Rp1.000.000. Ini biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diatur dalam peraturan pemerintah,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya