Bisnis
Kamis, 18 Mei 2023 - 23:08 WIB

Pemilu 2024, UMKM Diprediksi Mendongkrak Kenaikan Kredit Perbankan

Fahmi Ahmad Burhan  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Purwanto saat menunjukkan produk parsel untuk Lebaran hasil UMKM Center Kabupaten Semarang. (Solopos.com/Hawin Alaina).

Solopos,com, SOLO — Seiring dengan tingginya permintaan domestik jelang pemilu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin memperkirakan penyaluran kredit perbankan pun akan naik.

Salah satu jenis kredit yang diperkirakan moncer adalah kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Advertisement

“KUR [Kredit Usaha Rakyat] sebagai bagian program pemerintah juga menarik jelang tahun politik. Sektor ultramiko juga demikian,” kata Amin.

Sektor konsumsi, khususnya makanan dan minuman juga diperkirakan akan mempunyai permintaan kredit tinggi menjelang pemilu. Selain itu, sektor pertambangan dan perdagangan umum juga potensial.

Advertisement

Sektor konsumsi, khususnya makanan dan minuman juga diperkirakan akan mempunyai permintaan kredit tinggi menjelang pemilu. Selain itu, sektor pertambangan dan perdagangan umum juga potensial.

Direktur PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) Fachmy Achmad juga mengatakan berkah tahun politik akan mulai dirasakan bank pada 2023.

“Lihat tahun depan ada election, saat itu yang paling banyak dibantu kan segmen paling bawah, termasuk ultramikro,” ujarnya dalam acara media briefing BTPN Syariah.

Advertisement

“Jadi kita optimis pada 2023 ini pertumbuhan bisnis jauh lebih baik lagi dibandingkan 2022, tapi dengan menjalankan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.

Chief Economist Citibank Indonesia Helmi Arman memperkirakan ekonomi bakal menggeliat jelang pemilu.  Permintaan domestik pun melesat seiring dengan dimulainya kampanye pemilu sejak akhir 2023.

“Permintaan domestik pesat saat kegiatan kampanye pemilu yang mungkin akan tinggi pada kuartal IV/2024,” kata Helmi dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Advertisement

Ekonom senior DBS Bank Radhika Rao mengatakan berdasarkan analisis DBS Macro and Strategy Team dalam empat pemilu terakhir yakni 2004, 2009, 2014, dan 2019, terdapat kecenderungan konsumsi rumah tangga meningkat hingga satu kuartal sebelum pelaksanaan pemilu.

Setelah itu, pergerakannya cenderung stabil dengan sedikit bias penurunan.

“Hal itu kemungkinan besar mencerminkan peningkatan permintaan dan pengeluaran di sekitar periode kampanye menjelang pemungutan suara, di samping pengeluaran sebelum hari raya. Ketika katalis ini berlalu, permintaan kemungkinan besar akan kembali ke jalur sebelum pemilu,” kata Radhika, dikutip Kamis (18/5/2023).

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Permintaan Domestik Diramal Pesat Jelang Pemilu, Intip Peluang Dongkrak Kredit bagi Perbankan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif