Bisnis
Rabu, 8 November 2023 - 05:24 WIB

Pemerintah Targetkan Belasan Juta Kendaraan Listrik Mengaspal pada 2030

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). (Istimewa/PLN)

Solopos.com, BANDUNG — Pemerintah Indonesia terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik lewat peta jalan yang dibuat dengan target belasan juta kendaraan listrik roda dua atau empat beroperasi di jalanan pada 2030.

“Target kita jangka panjang di tahun 2030 nanti dua juta mobil dan 12 juta motor,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).

Advertisement

Ia menyebutkan hal itu di sela Sosialisasi Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Indonesia Lebih Baik.

Dalam meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, Rachmat mengatakan pemerintah meluncurkan program insentif mulai September 2023 yang akan berlangsung dalam dua tahun bagi satu juta motor dan 100.000mobil.

Advertisement

Dalam meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, Rachmat mengatakan pemerintah meluncurkan program insentif mulai September 2023 yang akan berlangsung dalam dua tahun bagi satu juta motor dan 100.000mobil.

Insentif bagi satu juta motor itu di antaranya 800.000 motor baru dan 200.000 motor konversi senilai Rp7 juta per unit. Sementara untuk mobil insentifnya dalam bentuk pengurangan pajak 10 persen.

“Saat ini sudah ada kenaikan sekitar satu persen, memang belum maksimal, tapi ini berkembang dari tahun ke tahun, pasti ada peningkatan signifikan dengan peningkatan produsen dan program intensif, harapan kita akhir tahun ada peningkatan,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Advertisement

“Kami berikan bantuan pemerintah dan insentif fiskal, yang memenuhi TKDN 40 persen, untuk produsen yang sudah memenuhi TKDN silahkan mengajukan. Saat ini sudah ada beberapa puluh pabrik, tapi yang memenuhi TKDN sekitar 15 persen, itu lokal semua,” ujarnya.

Bagian dalam peta jalan ekosistem kendaraan listrik, yakni pabrik baterai yang disebut Rachmat menjadi perhatian pemerintah mengingat harga baterai untuk kendaraan listrik masih dinilai mahal.

“Saat ini, sudah ada beberapa rencana untuk pabrik baterai di Indonesia, memang Indonesia sudah punya sumber mineral yang baik untuk baterai ini, pabrik baterai ini sudah ada [rencana] di Sulawesi, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ke depan pabrik baterai akan berkaitan dengan pabrik otomotif itu sendiri, pabrik baterai ada dan otomotifnya akan berkaitan,” ucapnya.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif