SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana melihat langsung proses dan aktivitas penambangan bawah tanah yang terletak di Grasberg Block Cave (GBC) underground di Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022). (Istmewa/Biro Pers Setpres)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah membebaskan bea keluar konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk perizinan ekspor tahun ini.

Keputusan itu disampaikan salah satu pemegang saham PTFI, Freeport-McMoRan lewat laporan triwulan pertama kepada pemangku kepentingan terkait, Jumat (21/4/2023).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Pada Maret 2023, pemerintah Indonesia memverifikasi progres konstruksi smelter Manyar sudah melebihi 50 persen, sehingga PTFI dibebaskan dari pembayaran bea keluar yang sebelumnya 2,5 persen,” tulis Freeport-McMoRan dalam laporannya dikutip Minggu (23/4/2023) bertepatan momen Lebaran 2023 di Indonesia.

Sebagai informasi, pemerintah belakangan telah menetapkan izin perpanjangan ekspor konsentrat tembaga PTFI dengan kuota mencapai 2,3 juta ton hingga 10 Juni 2023.

Keputusan itu disampaikan otoritas perdagangan lewat surat persetujuan ekspor (SPE) yang diterbitkan akhir Maret 2023 lalu.

Sementara itu, PTFI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dengan permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga sampai proyek pembangunan smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur beroperasi penuh pertengahan 2024 mendatang.

“PTFI sedang bekerjasama dengan pemerintah untuk mendapat persetujuan perpanjangan izin ekspor yang diperlukan sampai Smelter Manyar dan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) sepenuhnya beroperasi,” tulis Freeport-McMoRan.

Freeport menyebut penghentian ekspor seperti aturan di Indonesia terlalu berisiko untuk penerimaan negara serta kelanjutan pengerjaan smelter ke depan. 

Sebelumnya, Direktur Utama PTFI Tony Wenas bersama dengan CEO Freeport-McMoran Inc Richard C. Adkerson bertandang ke Istana Negara, Jakarta lewat sepekan izin ekspor diterbitkan otoritas perdagangan.  

Tony mengatakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat itu membahas soal perkembangan produksi pertambangan hingga pembangunan smelter konsentrat tembaga milik PTFI. 

“Kami bahas smelter yang rencananya Mei mulai start, dan akan ramp-up sampai dengan 2024,” kata Tony saat ditemui di di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/4/2023) lalu. 

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “THR untuk Freeport? Pemerintah Disebut Bebaskan Bea Keluar Ekspor Konsentrat Tembaga”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya