SOLOPOS.COM - PT Chery Sales Indonesia (PT CSI), Agen Pemegang Merek (APM) Chery di Indonesia, segera meluncurkan Chery OMODA E5 yang dilengkapi dengan baterai LFP (Lithium Ferrous Phosphate). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Dengan semakin banyaknya produsen mobil listrik yang masuk ke Indonesia, pemerintah menargetkan penjualan mobil listrik di dalam negeri, baik mobil listrik murni maupun hybrid, mencapai 200.000 unit per tahun.

“Sekarang [penjualan] masih 80.000 [unit] termasuk hybrid, jadi yang terbanyak masih Toyota Kijang Innova Hybrid. Tentu kami berharap bisa meningkat ke 200.000 setahun targetnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan saat peluncuran mobil listrik Omoda E5 Chery Indonesia, di Jakarta, Senin (5/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2023 hanya mencapai 17.051 unit, sedangkan mobil hybrid 54.179 unit, sehingga total penjualan mobil listrik dan mobil hybrid di Indonesia pada tahun lalu adalah 71.230 unit.

Airlangga mengatakan bahwa dua faktor utama untuk mendorong pasar mobil listrik di Indonesia adalah harga yang kompetitif dan modernisasi kendaraan. Menurut dia, dengan dua faktor ini, pasar mobil listrik di Indonesia akan tumbuh pesat.

“Salah satu yang harus kita dorong adalah kendaraan listrik yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya pula. Untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan berupa subsidi dan insentif.

Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp7 juta per unit kepada masyarakat yang membeli sepeda motor listrik atau mengonversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) miliknya ke sepeda motor listrik.

Selain itu, insentif juga diberikan dalam bentuk pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen dari yang seharusnya 11 persen untuk pembelian mobil listrik. Dengan pemotongan itu masyarakat pengguna mobil listrik hanya membayar PPN 1 persen.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengeluarkan insentif baru bagi produsen kendaraan listrik yang ingin masuk ke Indonesia.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang diundangkan pada 9 Desember 2023, pemerintah akan memberikan insentif perpajakan kepada pabrikan mobil listrik dari luar negeri agar membangun industrinya di Indonesia sekaligus merangsang pertumbuhan mobil listrik dalam negeri.

Insentif yang diberikan, di antaranya insentif keringanan pajak bea masuk, pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan pengurangan pajak daerah untuk KBLBB. Insentif ini berlaku untuk impor mobil dalam keadaan utuh (completely built up/CBU) dan mobil yang diimpor dalam keadaan terurai lengkap (completely knocked down/CKD) dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di bawah 40 persen.

Selain untuk mendorong investasi dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, insentif pajak ini diharapkan bisa menurunkan harga mobil listrik sehingga dapat meningkatkan penjualan mobil listrik di Indonesia.

Basis Produksi

Airlangga Hartarto juga mengatakan pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik (EV) bagi kawasan Asia Tenggara dan Australia.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga melalui pesan video saat peluncuran mobil listrik Omoda E5 Chery Indonesia di Jakarta, Senin malam.

Produsen mobil listrik itu meluncurkan Omoda E5 yang diproduksi di Indonesia dengan menggunakan konten lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Indonesia menjadi negara pertama peluncuran kendaraan listrik itu.

“Kami mendorong produsen mobil listrik untuk segera melakukan pendalaman struktur, dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ASEAN dan Australia, di samping untuk mendorong pasar domestik agar terus tumbuh,” ujar Airlangga.

Ia juga meminta produsen itu mempertimbangkan investasi di bidang produksi baterai mobil listrik di Indonesia, karena menurut dia Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari rantai pasok global untuk baterai mobil listrik (EV) sebagai hasil hilirisasi mineral, seperti nikel, aluminium dan tembaga.

Sebagai salah satu kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi, industri otomotif Indonesia mencatatkan kinerja positif.

Menurut data Kemenko Perekonomian, kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur mengalami pertumbuhan pada 2023, mencapai 5,96 persen, meningkatkan dibandingkan tahun 2022, yang kontribusinya sebesar 5,14 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Desember 2023, penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara kumulatif, penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada 2023 adalah 1.005.802 unit.

Untuk penjualan domestik mobil listrik pada 2023 tercatat 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat 1.504 unit. Indonesia telah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit pada 2023.

Pemerintah mendukung percepatan implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia melalui beberapa kebijakan, seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB roda 4 sebesar 0 persen, baik dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) maupun terurai lengkap (completely knocked down/CKD), serta insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk KBLBB roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB roda 4 di Indonesia.

“Pemerintah akan mendukung produsen untuk berinvestasi dan meningkatkan konten lokal. Saya berharap kehadiran Omoda E5 yang hari ini mulai diproduksi perdana di Indonesia dapat meningkatkan jumlah penggunaan mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan daya saing dari industri otomotif,” kata Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya