Bisnis
Kamis, 4 Agustus 2022 - 07:50 WIB

Pembelian Pertalite akan Dibatasi, Menteri ESDM: Ada Penambahan Kuota

Nyoman Ary Wahyudi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pengendara motor membeli BBM jenis pertalite di sebuah SPBU yang terletak di Jalan Sragen-Ngawi, Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Senin (11/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan selain akan ada pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar, pemerintah juga akan menambah kuota BBM subsidi pada paruh kedua tahun ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah tengah melakukan pematangan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang sebelumnya ditarget rampung pada bulan ini sebagai petunjuk teknis dari program pembatasan konsumsi BBM murah tersebut.

Advertisement

“Minggu [Pekan] depan diharapkan sudah ada keputusan mengenai revisinya untuk segera diterbitkan Perpresnya,” kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Menurut dia, pemerintah berupaya untuk tetap menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu pada bulan ini di tengah beban subsidi energi primer yang membengkak sejak awal tahun.

Advertisement

Menurut dia, pemerintah berupaya untuk tetap menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu pada bulan ini di tengah beban subsidi energi primer yang membengkak sejak awal tahun.

Baca Juga: Catat! BPH Migas: Kendaraan Di Atas 2.000 CC Dilarang Beli Pertalite

Apalagi, kata dia, rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu sudah menjadi amanat khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyusul harga minyak mentah dunia yang masih tertahan tinggi hingga pertengahan tahun ini.

Advertisement

“Kita tidak mau kekurangan BBM kan, BBM kan energinya ekonomi, hitung-hitungannya nanti tinggal dibuat,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar bakal habis pada Oktober 2022 di tengah tingkat rata-rata konsumsi masyarakat yang berada di kisaran 10% setiap harinya.

Pemerintah belakangan tengah menargetkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM rampung pada Agustus 2022 untuk menekan bocornya distribusi BBM murah itu di tengah masyarakat.

Advertisement

Baca Juga: Siap-Siap! September Dimulai Pembatasan Beli Pertalite dan Solar

Anggota Komisi BPH Migas Saleh Abdurrahman membeberkan realisasi konsumsi BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar masing-masing sudah berada di atas 50% hingga 20 Juni 2022.

Malahan konsumsi rata-rata BBM bersubsidi sudah melebihi kuota yang ditetapkan dengan rata-rata di atas 10% setiap harinya.

Advertisement

“Jika kita tidak melakukan pengendalian maka kita akan menghadapi subsidi kita akan habis antara Oktober atau November,” kata Saleh saat Webinar SUKSE2S, Rabu (29/6/2022).

Berdasarkan data milik BPH Migas hingga 20 Juni 2022, realisasi konsumsi Solar sudah mencapai 51,24% dari kuota yang ditetapkan sebesar 15,10 juta kiloliter pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

Sementara itu, realisasi penyaluran Pertalite sudah mencapai 13,26 juta kiloliter atau sebesar 57,56% dari kuota yang dipatok dalam APBN 2022 di angka 23,05 juta kiloliter.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pembatasan Pembelian BBM, Menteri ESDM: Bakal Ada Tambahan Kuota

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif