SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Belum ada tahapan implementasi yang dilakukan terkait wacana pembelian gas elpiji 3 kg dengan KTP di Solo.

“Terkait rencana dimulainya pembelian elpiji 3 kg dengan menyertakan KTP baru gagasan dari Pertamina. Sedangkan implementasi di kota Solo belum ada tahapan-tahapan yang dilakukan, misalkan untuk sosialisasi dan lain sebagainya,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, Selasa (17/1/2023) kepada Solopos.com.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Sedangkan konsepnya bagaimana, kita ya belum bicara banyak soalnya sosialisasi dari Pertamina aja belum ada,” tambah Heru.

Heru tegaskan untuk sistem penyaluran seperti apa nantinya belum diperincikan. “Kami masih mengacu dengan peraturan yang ada sampai saat ini. Terkait dengan detailnya kita tunggu saja,” papar Heru.

Isu pembelian gas elpiji 3 kg dengan KTP mendapat respon yang variatif di masyarakat. Darmawan seorang warga Solo yang juga kepala keluarga berpendapat cara ini hanya menyulitkan pembeli dan mengurangi jumlah penjualan pedagang.

“KTP tidak bisa menunjukkan golongan ekonomi seseorang, jadi tidak bisa menunjukkan orang yang layak membeli gas subsidi,” paparnya Rabu (18/1/2023).

Darmawan juga berpendapat penyaluran subsidi gas elpiji 3 kg dengan verifikasi KTP masih tetap rentan salah sasaran.

Uji Coba

Sementara itu Afif Arya Wibawa seorang pedagang kebab mengatakan tidak masalah pembelian gas melon harus dengan verifikasi KTP.

“Sistemnya gimana manut, gampang aja menurutku. Semisal nanti aku nggak layak dapat subsidi, ya sudah pakai yang non-subsidi siap,” papar pemuda itu Rabu (18/1/2023).

Afif juga menyebut semisal arah kebijakan ini untuk berpindah ke kompor listrik dia juga siap dengan hal tersebut.

Sosialisasi ataupun uji coba pembelian gas melon 3 kg di Solo memang belum dilaksanakan seperti pernyataan dari Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho Selasa (17/1/2023).

“Belum ada di Solo, Jawa Tengah baru diujicobakan di Ngaliyan, Semarang. Itupun sudah sejak 23 November 2022 atau 2 bulan lalu,” tuturnya kepada Solopos.com.

Brasto tegaskan pelaksanaan uji coba di Solo dilakukan Pertamina setelah monitoring dan arahan Kantor Pusat turun. Uji coba nantinya dilakukan lewat pencocokan data kependudukan di pangkalan resmi.

Pertamina akan mencocokkan sekaligus mengintegrasikan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).

“Jika data itu sudah cocok maka masyarakat bisa langsung bertransaksi seperti biasa,” tambah Brasto.

Untuk masyarakat yang belum terintegrasi di data P3KE, data kependudukan (NIK dan KK) masyarakat di daerah uji coba tertutup akan dicek. Mereka yang sudah terdata bisa melanjutkan transaksi pembelian seperti biasa.

Brasto menegaskan kembali tidak ada pembatasan pembelian atau larangan pembelian. Kebijakan pembelian gas LPG 3 kg dengan KTP sudah bergulir sejak tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum diterapkan di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya