Bisnis
Selasa, 15 November 2022 - 12:47 WIB

Pembayaran Digital Masif, Kartu ATM Ternyata Masih Dibutuhkan

Alifian Asmaaysi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - infografis Kartu ATM (Solopos/Whisnupaksa)

Soloposcom, JAKARTA–Di tengah banjirnya pilihan bertransaksi tanpa kartu atau cashless, volume transaksi kartu debit ATM periode Januari hingga Agustus 2022 tercatat masih bergerak naik 4,28% secara tahunan (yoy) menjadi 4,97 miliar kali transaksi.

Mengacu pada data yang dibagikan Bank Indonesia (BI) dalam Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP), nilai transaksi juga tercatat naik 4,88% yoy menjadi Rp5,26 triliun dari Rp5,02 triliun.

Advertisement

Sementara itu jumlah kartu ATM dan Debit yang tersebar hingga Agustus 2022 sebanyak 242,47 juta unit.

Adapun tarik tunai menjadi kebutuhan terbesar masyarakat dalam menggunakan kartu debit. Transaksi ini mencapai 3,09 miliar, tumbuh 13% yoy.

Advertisement

Adapun tarik tunai menjadi kebutuhan terbesar masyarakat dalam menggunakan kartu debit. Transaksi ini mencapai 3,09 miliar, tumbuh 13% yoy.

Baca Juga: Perlu Tahu, Begini Cara Mengganti Kartu BCA Blue ke BCA Gold

Lalu disusul oleh transaksi belanja yang mencapai 805,8 juta kali, naik 62,9% yoy.

Advertisement

Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menilai kartu debit masih akan menjadi satu kebutuhan masyarakat, meski opsi transaksi elektronik sudah banyak.

Dia menggambarkan seluruh metode pembayaran yang ada saat ini sifatnya saling melengkapi.

“Kartu juga bisa jadi nanti tidak lagi fisik. Semua sudah di sini [ponsel pintar],” katanya di sela 4th Indonesian Fintech Summit 2022, pekan lalu.

Advertisement

Baca Juga: Perlu Tahu, Begini Cara Mengganti Kartu BCA Blue ke BCA Gold

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan BI tengah fokus mendorong digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung ekonomi keuangan digital. Salah satunya melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Blueprint tersebut memperkenalkan QRIS sejak 2019 untuk meningkatkan akses pembayaran kepada UMKM,” jelas Destry dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin (14/11/2022).

Advertisement

Sejalan dengan hal tersebut, Destry menyampaikan bahwa perluasan penggunaan QRIS masih akan gencar digaungkan. Salah satunya, penandatanganan MOU dengan 4 negara ASEAN.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Di Tengah Masifnya Digitalisasi Pembayaran, Kartu ATM Masih Dibutuhkan

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif