SOLOPOS.COM - Pengerjaan erection untuk rangka baja rel layang di sisi selatan Simpang Joglo. Kamis (13/4/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan rel layang Simpang Joglo bakal terdampak adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan 25 orang Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Site Manajer Proyek Pembangunan Jalur KA Elevated Solo Balapan-Kadipiro, Dandy Purbowo, kepada Solopos.com, Kamis (13/4/2023), menyebut akan ada dampak secara administrasi dan pembayaran termin akibat kasus tersebut.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Yang berdampak secara langsung itu administrasi dan pembayaran terminnya. Karena sekarang pasti ada kekosongan pejabat sampai nanti ada penggantinya,” ujar Dendy.

Meskipun demikian, Dendy menyebut akan berusaha maksimal untuk menyelesaikan Proyek rel layang Simpang Joglo, meskipun ada kasus OTT pejabat Perkeretaapian Kemenhub. 

“Kalau dari kami, berusaha fokus untuk meyelesaikan proyek saja, semaksimal yang kami bisa. Pengerjaan akan terus berjalan sampai tanggal 18 April, sebelum nanti libur Lebaran sampai tanggal 25 April,” jelas Dendy.

Terpisah, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, menjelaskan enggan berkomentar terkait OTT KPK tersebut. Ia menyebut bukan ranah dari PT KAI untuk memberikan komentar terkait penangkapan anggota Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

“Enggak ada komentar, bukan ranah kami untuk kasus tersebut,” ucapnya singkat.

Franoto juga menampik adanya penghentian pengerjaan di Simpang Joglo dan Viaduk Gilingan adalah akibat dari OTT KPK. Ia menjelaskan, adanya penghentian pengerjaan yang dilakukan adalah karena ketetapan yang disepakati sejak awal.

“Sudah jadi kesepakatan bersama dari PT KAI, dari dulu setiap tahun menjelang Angkutan Lebaran dan Nataru, semua proyek di hentikan sementara untuk kelancaran dan keselamatan perjalanan KA. Nanti semua proyek yang ada di wilayah KAI di Jawa dan Sumatera akan dilanjutkan lagi setelah Lebaran atau Natal berakhir,” kisahnya.

Saat ini, menurut Humas BTP Jateng, Widya Oktarina, pihaknya masih melakukan konsolidasi internal pasca kasus tersebut.

“Kami masih konsolidasi internal pasca-pemberitaan kemarin, masih pada penyesuaian lagi. Jika ada info lanjut akan kami update,” jelasnya.

Sementara, PT KAI Daop 6 sejauh ini enggan memberikan komentar terkait penangkapan yang dilakukan oleh KPK. Saat ini PT KAI Daop 6 sedang fokus untuk menyiapkan Angkutan Lebaran 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya