SOLOPOS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mengadakan sosialisasi pemanfaatan data statistik untuk pengambilan kebijakan di Hotel Herris Solo, Selasa (3/10/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Sejauh ini pemanfaatan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Nasional (BPS) belum maksimal untuk menjadi referensi pengambilan kebijakan di level kecamatan dan kelurahan.

BPS sendiri setiap tahun melakukan survei dan sensus. Pada tahun ini, BPS Solo juga menyelenggarakan Sensus Pertanian, Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), sampai Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Masing-masing bertujuan memetakan dan mengetahui kondisi pertanian, sosial, dan ekonomi di wilayah Solo.

Kepala BPS Solo, Ratna Setyowati mengatakan dengan ketersedian data statistik, maka perlu adanya pemanfaatan. Terkhusus digunakan untuk menjadi pertimbangan mengambil kebijakan di masing-masing kecamatan dan kelurahan di Kota Solo.

“Saat ini ada Kecamatan Banjarsari yang telah melakukan pengolahan data dengan memanfaatkan data yang ada dari berbagai sumber, dalam rangka membangun sistem satu data di level kecamatan,” kata dia dalam sosialisasi pemanfaatan data statistik di Harris Hotel, Selasa (3/10/2023).

Dia berharap hal serupa bisa diterapkan sampai level kelurahan agar kebijakan yang diambil bisa berkelanjutan dan pemanfaatannya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat. “Hal ini juga dapat diterapkan di wilayah atau kecamatan yang lain,” kata dia.

Menurutnya perlu adanya komitmen bersama untuk melakukan pengolahan data sampai level terbawah yakni kelurahan di Kota Solo.

Oleh karena itu, perlu pemahaman dari pemangku wilayah terkait data yang ada di BPS serta pemanfaatannya untuk perencanaan pembangunan.

Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Kota Solo,  Ahyani yang menyebut seharusnya data statistik memang dimanfaatkan sebagai salah satu referensi untuk membuat kebijakan dalam pemerintahan.

“Kami harap semua bisa menguasai [cara mengelola data statistik], tidak hanya satu kelurahan atau satu kecamatan saja, kalau bisa seluruh kota itu bergerak bersama-sama,” kata dia.

Terlebih menurutnya tujuan pembangunan untuk masyarakat. Maka dengan melihat data statistik yang tersedia, salah satunya di BPS, pembangunan atau program yang dijalankan lebih bisa tepat sasaran.

“Misal bisa melihat lokasi mana atau tempat yang benar-benar membutuhkan, dari data statistik ini menjadi salah satu referensi untuk menetapkan kebijakan pemerintah sesuai kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya