Bisnis
Sabtu, 28 Januari 2023 - 12:39 WIB

Peluncuran Molina Percepat Capaian Target Kunjungan 4.900 WNA ke Solo pada 2023

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Air mancur di Taman Pracima - Tuin Lowres di kompleks Pura Mangkunegaran saat malam hari. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Peluncuran website Molina Imigrasi bakal berimplikasi mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Solo menyusul dibukanya beberapa destinasi wisata baru. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Bengawan ditarget 4.900 orang pada 2023.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) meluncurkan layanan pengajuan visa kunjungan wisata dan pra-investasi berbasis online pada Kamis (26/1/2023). Warga negara asing (WNA) kini bisa mengakses layanan tersebut melalui situs web Modul Lalu Lintas Orang Asing (Molina).

Advertisement

Selain mengajukan visa kunjungan untuk wisata dan prainvestasi, WNA juga dapat memperpanjang electronic visa on arrival (e-VOA). Dengan layanan ini, diharapkan memberi kenyamanan dan kemudahan para WNA yang hendak berlibur ke Tanah Air. Dengan begitu, sektor pariwisata dan investasi semakin tumbuh.

Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ditarget bertambah 200 orang pada 2023. “Target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2022 sebanyak 4.700 orang. Sekarang, dengan munculnya destinasi-destinasi baru diharapkan bertambah. Target tingkat kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023 sebanyak 2.900 orang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Gembong Hadiwibowo, kepada Solopos.com, Sabtu (28/1/2023).

Biasanya, para wisatawan tertarik dengan destinasi wisata heritage di Kota Solo seperti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran. Bangunan cagar budaya peninggalan dinasti Mataram Islam itu menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara.

Advertisement

Dia optimistis tingkat kunjungan wisatawan mancanegara melampaui tahun lalu. Tentunya, dengan sokongan para stakeholder pelaku pariwisata di Kota Solo. “Wisata pasar tradisional juga berpotensi menjadi destinasi wisata alternatif. Seperti Pasar Klewer yang menjadi pusat pakaian batik di Soloraya. Wisatawan mancanegara maupun domestik bisa berbelanja saat liburan,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, mengatakan tren sektor pariwisata diprediksi semakin moncer. Hal ini bukan tanpa alasan.

Selain dibukanya destinasi wisata baru seperti Taman Pracima atau Pracima Tuin di kompleks Mangkunegaran dan Solo Safari, pesatnya pembangunan infrastruktur juga dipastikan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis pariwisata dan sektor penyokongnya seperti hotel dan restoran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif