SOLOPOS.COM - Ilustrasi terminal peti kemas (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2022 sebanyak 11, 09 juta twenty-foot equivalent unit (TEU) atau tumbuh sekitar empat persen dengan periode yang sama pada 2021 yakni sebanyak 11,04 juta TEU.

TEU dapat kita artikan sebagai satuan yang menggambarkan ukuran sebesar container 20 feet. Container 40 feet sendiri didefinisikan sebagai dua TEU. Pada tahun ini, jumlah arus peti kemas ditargetkan sebanyak 11,66 juta TEU.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas, M. Adji mengatakan arus peti kemas masih didominasi peti kemas domestik. Sedangkan, volume arus peti kemas luar negeri masih di bawah arus peti kemas domestik.

“Transformasi operasional terminal peti kemas dengan menitikberatkan pada standarisasi dan digitalisasi layanan menjadi modal penting dalam menggenjot target arus peti kemas. Ini bagian dari optimisme sektor layanan operasional peti kemas pada tahun ini,” kata dia, saat diwawancarai wartawan, Jumat (24/2/2023).

Adji menyebut beragam upaya dilakukan SPTP selaku operator terminal peti kemas pada 2023. Pengoperasian pelabuhan melalui skema kerjasama pemanfaatan (KSP) sehingga memberikan benefit bagi pengguna jasa dan PT Pelindo.

Selain itu, SPTP tengah menjajaki sejumlah pelabuhan yang berfungsi sebagai terminal transshipment hub peti kemas internasional. Hal ini mengingat lokasi Indonesia yang merupakan negara kepulauan berada di jalur perdagangan internasional.

“Pengembangan transshipment peti kemas internasional masih dalam proses kajian. Kami berharap arus peti kemas luar negeri meningkat setelah kapal-kapal besar bisa masuk ke pelabuhan peti kemas internasional,” ujar dia.

Sementara itu, VP Komunikasi Korporasi dan Protokoler SPTP, Suryo Khasabu menyampaikan konflik Amerika Serikat dan Ukraina turut memengaruhi arus peti kemas luar negeri pada tahun lalu. Penurunan arus peti kemas luar negeri sangat terasa selama perang kedua negara tersebut.

Pada 2020 dan 2021, penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di Tiongkok juga berpengaruh terhadap arus peti kemas di sejumlah terminal peti kemas di Tanah Air. “Untuh tahun ini, sudah normal kembali. Kami berupaya bersinergi dengan perusahaan maupun investor untuk mengembangkan layanan operasional terminal peti kemas,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya