SOLOPOS.COM - Kawasan pusat mebel di Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. Foto diambil Senin (27/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Momen Ramadan hingga menjelang Lebaran diprediksi membuat sektor penjualan mebel meningkat.

Kenaikan pesanan mebel salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Virgo Furniture, Amik Sumiyati. Amik menguraikan di tokonya paling tidak mengalami kenaikan permintaan pesanan sebanyak 10%.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Meningkat 10%, sedikit memang tapi masih ada order yang dulu-dulu masih banyak juga,” ujar Amik saat dihubungi Solopos.com pada, Senin (27/3/2023).

Ia menguraikan produk yang dicari konsumen saat Ramadan tidak spesifik. Karena jenis produk unggulan yang ditawarkan dari perajin mebel tentu berbeda-beda.

Amik memprediksi kenaikan permintaan mebel akan terjadi setelah pameran internasional produk mebel di Jakarta dan Yogyakarta.

Menurut dia, banyak pengusaha mebel yang mendapatkan pesanan dari pembeli yang datang sewaktu pameran.

Produk dari Virgo Furniture ini digemari oleh pasar ekspor. Amik telah berjualan hingga 20 tahun. Namun, persaingan usaha mebel yang semakin kompetitif merupakan tantangan baginya.

Ciri khas produknya yang diminati oleh pasar ekspor adalah sama sekali tidak diberi warna menggunakan pelitur. Produk mebelnya hanya menampilkan warna asli dengan serat kayu yang terlihat.

Produk miliknya hanya dipoles dengan wax yaitu produk perawatan kayu yang digunakan untuk menampilkan serat kayu dan menjadikan produknya tidak mudah dimakan rayap.

Sementara itu, produk handycraft atau hiasan kayu tengah diminati pasar luar negeri yang biasanya digunakan sebagai pemanis ruangan. Handycraft ini merupakan produk baru miliknya.

Biasanya kerajinan kayu ini berbentuk mangkok dan patung. Selain itu, ia juga melirik produk mebel yang berasal dari akar jati, karena bentuknya yang unik dan semakin tua kayu jati menjadikannya lebih mahal.

Hal senada diungkapkan oleh Pemilik Prasojo Jati Furniture Sragen, Wardi. Ia menguraikan permintaan pesanan saat Ramadan mulai bergeliat. “Alhamdulillah, lumayan meningkat,” ujar Wardi.

Sebelumnya,Wardi mengaku setelah pandemi Covid-19 usaha miliknya masih terjadi penurunan omzet dikarenakan harga alat finishing untuk produk naik. Momen Ramadan ini diharapkan membawa keberkahan bagi usaha miliknya.

Lesu

Berbeda, penjualan di pusat penjualan mebel di Kota Solo masih terlihat lesu. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pengusaha mebel, Titik Puspitawati.

“Biasanya kalau mau Lebaran itu bakul-bakul pada tambah stok, lembur, banyak kiriman ke luar kota. [Sepi] seperti ini sudah terjadi sejak sebelum pandemi,” ujar Titik saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Senin.

Ia merupakan generasi ketiga dalam menjalankan usaha mebel. Dulu pada kurun waktu 1960-an hingga 1970-an ayah Titik mulai berjualan mebel dengan cara dipikul. Kemudian pada 1985 ia mulai meneruskan usaha mebel ini.

Titik menjelaskan era kejayaan mebel miliknya terjadi pada 1998 hingga 2000-an, saat itu permintaan pasokan ke luar kota masih banyak, bahkan ia mampu mengirim hingga sepuluh truk berisi produk mebel setiap bulan.

Titik mengaku tidak berani menambah stok, ia memilih sabar menunggu pembeli. Titik juga tidak merambah promosi atau pemasaran untuk produk miliknya secara online, karena faktor usia.

Perajin mebel di tokonya sendiri hanya mengerjakan finishing produk, selebihnya produk yang ia jual berasal dari Jepara dan Sragen.

“Konsumen sekarang banyak yang pilih murah, enggak terlalu cari yang alusan. Harapannya ya laris manis seperti dulu,” papar Titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya