SOLOPOS.COM - Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, dalam Webinar Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Bangkit Bersama, Berkarya untuk Indonesia, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (17/5/2023).(Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Mindset masyarakat dinilai sebagai salah satu persoalan bangsa saat ini selain masalah keadilan sosial dan kemerosotan karakter generasi bangsa. Mindset untuk mau bangkit disebut menjadi modal penting untuk membawa sebuah daerah seperti Sragen, bisa lebih maju.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, dalam Webinar Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Bangkit Bersama, Berkarya untuk Indonesia, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (17/5/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Budiono yang memiliki latar belakang seorang pengusaha tersebut menceritakan tentang pengalamannya dalam menjalankan bisnis peralatan rumah tangga. Kini usaha yang dirintisnya telah melibatkan seribuan mitra kerja atau tenaga kerja.

Menurutnya ada hal yang menarik dalam proses yang dilalui oleh masing-masing mitra kerjanya sebab dengan modal yang sama, fasilitas yang sama, ternyata hasil yang didapatkan bisa berbeda-beda.

“Kami ada seribuan mitra, ada sales. Mereka berangkat bareng, dengan modal sama, ditempatkan di tempat sama, fasilitas sama. Tapi setelah lima tahun kemudian sampai 15 tahun kemudian, ternyata hasilnya berbeda. Ada yang sudah jadi pengusaha besar di berbagai daerah, tapi masih ada yang tetap menjadi sales, dan ada yang tutup usaha atau bangkrut,” kata dia.

Jumlah pegawainya yang kemudian berhasil itu tidak lebih dari 10%. Sementara sisanya ada yang masih jalan di tempat sebagai sales dan ada yang tidak berhasil. Dari hal itu dia menyimpulkan bahwa masalah mindset, etos kerja, karakter, itu masih menjdi masalah klasik yang belum terpecahkan. Bukan hanya di lingkungan usahanya, namun kemungkinan besar juga terjadi di negara ini. Ketika kondisi tersebut masih terus bertahan, maka Sragen atau Indonesia pada umumnya akan sulit mengimbangi negara lain yang lebih maju.

Meski begitu pihaknya tetap optimistis dan mengajak masyarakat untuk tidak menyerah karena dengan berjuang bersama di era saat ini, pasti akan mendapatkan hasil yang baik.

Budiono juga menceritakan sedikit mengenai alasannya untuk kemudian akhirnya terjun ke dunia politik. Menurutnya, dengan terjun ke politik dan aktif di sejumlah organisasi, merupakan bentuk kepeduliannya untuk berkontribusi terhadap kebangkitan bangsa ini.

“Terutama karena lingkup saya hanya anak kampung, setidaknya mempelopori kebangkitan desa kami. Kalau diizinkan juga mempelopori kebangkitan Sragen,” lanjut dia.

Dari sisi ekonomi, dia sangat berharap ke depan Sragen bisa bangkit sebagai Kota Dagang. Menurutnya hal itu bukan tidak mungkin. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada di Sragen dan kerja sama semua pihak, menurutnya hal itu akan tercapai.

Dalam menjalankan usaha yang dirintisnya sejak 2003, dia selalu melibatkan masyarakat Sragen. Baik yang ada di Sragen maupun yang ada di luar daerah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya.

Saat ini produknya telah dijual sampai ke luar Jawa. Dia menceritakan, hal itu terjadi bukan serta merta. Awalnya dia bersama mitra kerja yang tersebar di berbagai daerah justru menjual barang yang mayoritas bukan asli produk Sragen. Dia menyebut saat itu hanya 2% saja produk Sragen yang dia jual. Namun di tahun 2011, dia mencoba memproduksi barang-barang dengan melibatkan sejumlah UMKM yang ada di linkungannya.

Ternyata barang-barang tersebut juga bisa diterima pasar misalnya keset, talenan, hanger baju, sapu, dan lain sebagainya. Saat ini usaha itu pun semakin berkembang. Ke depan dia berharap gagasan tersebut bisa diperluas. Agar produk-produk yang dijual pedagang-pedagang Sragen di luar Jawa nantinya minimal 30% merupakan produk Sragen.

“Konsep seperti juga sukses dilakukan China. Awalnya mereka membuka kran investasi dari negara-negara lain. Namun punya modal bahwa warganya sudah tersebar di seluruh dunia dan kebanyakan berdagang,” kata dia.

Setelah investasi berkembang dan terjadi transfer teknologi, akhirnya setelah beberapa waktu kemudian mereka bisa memproduksi produk-produk serupa yang dibuat oleh negara lain.

Dia mengatakan seiring berkembangnya waktu, produk Cina akhirnya juga bisa tersebar ke berbagai negara melalui sumber daya manusia yang telah tersebar di berbagai negara. Hasilnya saat ini Cina bisa bangkit menjadi raksasa ekonomi. “Ilmu itu yang ingin kami tiru untuk mengkolaborasikan antara pedagang dan UKM,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya