SOLOPOS.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menyebut industri jasa keuangan di Soloraya tumbuh stabil hingga April 2023. Hal itu didorong oleh kinerja perekonomian nasional yang juga relatif stabil.

Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (14/6/2023), stabilitas Industri jasa keuangan tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan stabilitas dan profil risiko sektor jasa keuangan wilayah Solo Raya tetap terjaga dengan likuiditas yang memadai.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Soloraya pada 2022 tumbuh positif dari 3,85 persen menjadi 5,91 persen.

Tren positif tersebut seiring dengan kebijakan pemerintah menghadapi pemulihan pasca-pandemi yang mendorong produk domestik regional bruto (PDRB) terutama empat sektor besar antara lain konstruksi, perdagangan, informasi, dan komunikasi serta industri pengolahan.

Berdasarkan data posisi bulan April 2023, perkembangan kinerja Pasar Modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan secara month to month (mtm) sebesar 4.154 SID (1,11 persen) dibandingkan dengan bulan Maret 2023, dari 375.617 SID menjadi 379.771 SID.

Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy selama 3 tahun terakhir, jumlah SID mengalami peningkatan dari 172.366 SID pada bulan April 2021 menjadi 306.554 SID pada bulan April 2022 dan pada posisi bulan April 2023 kembali meningkat menjadi 379.771 SID.

Selain itu secara year to date (ytd), Single Investor Identification (SID) di wilayah Solo Raya yang meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE juga tercatat mengalami peningkatan sejumlah 18.815 SID atau 5,21 persen.

Berdasarkan data posisi bulan April 2023, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Soloraya sebesar Rp441,07 miliar (turun 23,53 persen) dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2023, dari Rp1,87 triliun menjadi Rp1,43 triliun.

Sementara, jika ditinjau secara tren 3 tahun berturut-turut dari 2021 hingga periode April 2023, nilai transaksi saham mengalami fluktuasi.

Namun cenderung mengalami penurunan sebagaimana tercermin dari perhitungan secara ytd sebesar Rp476,69 miliar ( turun24,95 persen) dan secara yoy juga mengalami penurunan sebesar Rp1,61 triliun (-52,97 persen) dibandingkan dengan periode bulan April 2022.

Berdasarkan data statistik keuangan di wilayah Solo Raya, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan kinerja intermediasi tetap tumbuh secara yoy.

Aset perbankan naik 0,62 persen menjadi sebesar Rp113,38 triliun dan Kredit Perbankan tumbuh sebesar 0,75 persen menjadi sebesar Rp103,49 triliun.

Dana Pihak Ketiga tercatat turun 0,07 persen menjadi sebesar Rp90,76 triliun dengan tabungan sebagai main driver.

Sementara itu, likuiditas industri perbankan di wilayah Solo Raya pada April 2023 masih terjaga dengan Long to Deposit Ratio (LDR) sebesar 113,74 persen.

Sedangkan untuk risiko kredit tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 8,74 persen dengan nominal sebesar Rp9,04 triliun, angka ini cenderung naik dari periode Desember 2022 dengan nominal sebesar Rp7,92 triliun (7,71 persen).

Berdasarkan data posisi Triwulan 1 Tahun 2023, total premi/kontribusi asuransi di wilayah Solo Raya mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp133.107 juta (-22,85 persen), dari Rp582.601 juta menjadi Rp449.494 juta.

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan premi asuransi jiwa sebesar Rp115.425 juta (-29,03 persen), dari Rp397.647 juta menjadi Rp282.222 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya