SOLOPOS.COM - Ilustrasi beli rumah baru. (Istimewa/Freepik)

Solopos.com, SOLO – Pasar properti rumah tapak di Soloraya diperkirakan tumbuh positif usai periode Ramadan dan Lebaran. Banyak pemudik yang mencari properti sebagai investasi saat tiba di kampung halaman.

Penjualan properti khususnya rumah tapak cenderung turun saat periode Ramadan dan Lebaran. Kala itu, masyarakat lebih memilih membeli kebutuhan Lebaran dibanding membeli hunian. Mereka bakal kembali melirik properti sebagai hunian maupun investasi usai periode Ramadan dan Lebaran.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Ketua Paguyuban Developer Soloraya, Oma Nuryanto, mengaku optimistis permintaan rumah tapak meningkat usai periode Ramadan dan Lebaran. Bahkan, tak sedikit perantau yang berminat membeli rumah komersial di sekitar kampung halaman.

“Justru setelah Lebaran, permintaan rumah komersial bakal meningkat tajam. Para perantau dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas pasti ingin memiliki hunian yang lokasinya tak jauh dari kampung halaman. Setiba di kampung halaman, mereka melakukan survei untuk mencari rumah komersial yang sesuai dengan budget,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (29/4/2023).

Biasanya, lanjut Oma, para perantau membeli rumah komersial sebagai investasi atau transit saat pulang kampung. Mereka bisa menginap di rumah saat pulang ke kampung halaman untuk keperluan keluarga atau menghadiri acara hajatan tetangga rumah.

Dia mencontohkan kondisi perumahan di wilayah Colomadu, Karanganyar atau Gentan, Sukoharjo yang banyak dijumpai rumah kosong. Sebagian besar rumah kosong itu milik para perantau yang bekerja di daerah lain. “Pasar rumah komersial di atas Rp400 juta berpotensi dilirik oleh perantau saat tiba di kampung halaman. Momentum Lebaran memberikan dampak positif bagi sektor properti,” ujar dia.

Guna menarik calon konsumen, developer harus menjalankan strategi promosi agar rumah laku terjual. Bisa dengan menggelar program promo menarik seperti diskon dan beragam bonus untuk calon konsumen. Sehingga, penjualan properti bisa terdongkrak pada kuatal II/2023.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya, Samari mengatakan pertumbuhan pasar properti diyakini terus tumbuh sepanjang 2023. Tren panjang sektor properti diproyeksikan tumbuh seiring pulihnya aktivitas ekonomi di Tanah Air.

Selain rumah komersial, kebutuhan hunian layak bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) cukup tinggi. Pasar rumah subsidi juga bakal terus menanjak di Soloraya. “Para pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek online atau pelaku usaha online membutuhkan hunian yang layak. Belum lagi, buruk atau pekerja perusahaan yang tersebar di setiap daerah di Soloraya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya