SOLOPOS.COM - Harga bitcoin hari ini, Kamis (30/6/2022) terus menurun dibanding sebelumnya. (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Pasar kripto Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dari sisi nilai transaksi dan jumlah investor. Menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi perdagangan kripto mencapai Rp30 triliun pada Februari 2024.

Hal ini menandakan peningkatan signifikan sebesar 39% dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp21,57 triliun pada Januari 2024. Jumlah investor kripto juga mengalami lonjakan menjadi 19 juta pada bulan yang sama, menunjukkan penambahan sebanyak 170.000 pengguna baru atau naik sebesar 0,9% sejak Januari 2024.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Melihat pertumbuhan investor sebelumnya, terjadi peningkatan yang signifikan karena pada periode Desember 2023-Januari 2024 hanya terjadi penambahan sebanyak 32.000 orang.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya menguraikan pertumbuhan ini dengan sentimen pasar positif yang dipicu oleh lonjakan harga Bitcoin dan reli altcoin.

Dia optimistis tren positif ini akan berlanjut, dan menargetkan pertumbuhan transaksi kripto sepanjang 2024 akan meningkat hingga mencapai Rp800 triliun.

“Peningkatan sentimen pasar yang positif, yang diakibatkan oleh pertumbuhan harga Bitcoin, memberikan dorongan yang kuat bagi pertumbuhan industri kripto secara keseluruhan. Hal ini mencerminkan keyakinan pada kemampuan pasar untuk terus berkembang di masa depan,” ujar Tirta, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan perdagangan kripto yang aman, adil, dan mendorong inovasi ekonomi. Langkah ini dibuktikan dengan pendaftaran 545 aset kripto dan 35 calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) yang telah terdaftar dan teregulasi.

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, menyambut positif perkembangan ini. Dia menyebut pertumbuhan pasar kripto di Indonesia mencerminkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap aset digital ini.

Sebagai salah satu pedagang aset kripto terdepan di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat berinvestasi aset kripto dengan aman.

“Peningkatan minat dan partisipasi masyarakat dalam pasar kripto menunjukkan bahwa pemahaman tentang potensi investasi kripto semakin berkembang di Indonesia. Pertumbuhan jumlah investor baru di Indonesia, yang menunjukkan penambahan investor baru yang signifikan setiap bulannya, juga menjadi faktor pendorong nilai transaksi,” kata Yudho dalam rilis.

Dari perspektif Tokocrypto, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah transaksi dan investor. Selama tiga bulan terakhir, Tokocrypto secara konsisten mencatat peningkatan nilai transaksi, dengan kenaikan rata-rata lebih dari 54,1% per bulan.

Akibatnya, transaksi yang terjadi di Tokocrypto mencapai nilai lebih dari $550 juta per bulan. Selain itu, pertumbuhan jumlah investor juga menunjukkan tren positif, mencapai lebih dari 4 juta pengguna.

Lebih lanjut Yudho menjelaskan upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan industri kripto di Indonesia sudah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk asosiasi, Bappebti, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lainnya.

“Pengalihan pengawasan kripto ke OJK pada Januari 2025 diharapkan dapat membawa perubahan signifikan, seperti kemungkinan mengklasifikasi ulang kripto sebagai sekuritas dan merevisi kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya