SOLOPOS.COM - Gambar desain Pasar Jongke Solo yang akan direvitalisasi mulai tahun ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Bangunan baru Pasar Jongke yang letaknya berdekatan dengan Kampung Batik Laweyan berpotensi menjadi destinasi wisata belanja pada masa mendatang. Kedua lokasi itu disokong infastruktur pariwisata seperti hotel, restoran serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pembangunan Pasar Jongke, Laweyan, dikerjakan dengan skema multiyears atau tahun jamak hingga 2024. Pengerjaan pembangunan Pasar Jongke merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Desain Pasar Jongke berbeda dengan pasar tradisional lain di Kota Bengawan. Pasar tersebut dibangun dengan desain klasik gaya kolonial.

Digadang-gadang jadi ikon baru Solo, Pasar Jongke juga dilengkapi beragam fasilitas seperti lembaga keuangan dan layanan publik. Tak menutup kemungkinan, ada produk-produk unggulan yang bisa menjadi buah tangan.

Apalagi, letak Pasar Jongke berdekatan dengan Kampung Wisata Batik Laweyan. Hal ini dinilai menjadi prospek menjanjikan bagi pengembangan sektor wisata belanja di Solo.

“Kami berharap ada juga pusat oleh-oleh di sekitar Pasar Jongke. Entah di sekitar bekas Pasar Kabangan atau Kampung Batik Laweyan sehingga sektor wisata belanja bergeliat yang efeknya dirasakan industri perhotelan,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (24/1/2023).

Kampung batik Laweyan menyediakan pakaian batik dengan beragam corak. Wisatawan yang mengunjungi kampung batik juga bisa belajar cara memproduksi batik mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Biasanya, mereka diarahkan oleh pemandu wisata di lokasi tersebut.

Seusai mengunjungi kampung batik, para pelancong bisa dipandu ke Pasar Jongke yang desain bangunannya cukup artistik. “Para pelancong menginap di hotel-hotel di sekitar Laweyan. Infrastrukur perhotelan dan sarana pendukung di kawasan itu sudah ada. Tinggal bagaimana menggalinya agar berimplikasi pada sektor perekonomian daerah,” kata dia.

Abdullah selalu mendorong perhotelan membangun service quality sebagai upaya meningkatkan kepuasan pelanggan. Kenyamanan dan kelengkapan fasilitas adalah hal utama yang dicari tamu saat memilih hotel atau penginapan.

Makin nyaman dan lengkap fasilitasnya, maka makin berkelas sebuah hotel. “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) juga mutlak dilakukan untuk mendongkrak kinerja perhotelan. Ada sertifikasi bagi karyawan perhotelan yang berlaku selama tiga tahun.”

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Gembong Hadiwibowo, mengatakan wisata pasar tradisional menjadi magnet khusus bagi sebagian wisatawan. Seperti Pasar Klewer, Pasar Gede hingga Beteng Trade Center (BTC) yang kerap menjadi tujuan wisatawan.

Pasar Jongke juga menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong yang tertarik dengan desain bangunannya. Pemerintah menargetkan sekitar 1,4 juta wisatawan lokal dan 4.900 wisatawan mancanegara berkunjung ke sejumlah objek wisata di Kota Bengawan pada 2023. “Banyak destinasi wisata baru yang dibuka serta deretan event yang digelar di Kota Solo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya