SOLOPOS.COM - Talkshow Bangga Total Kenal Produk Lokal yang diselenggarakan oleh Sekjen Kementerian Perindustrian di Ono Solo Coffee & Eatery, Solo, Jumat (5/5/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Dody Widodo, mengatakan sampai saat ini permintaan produk tekstil dari pasar ekspor di Amerika Serikat, Australia, dan China masih stabil.

“Sampai hari ini, permintaan yang menurun adalah dari Eropa, sementara Amerika [Serikat], Australia, dan China masih tetap stabil. Pasar Eropa itu persentasenya sangat besar, sekarang agar mendapatkan keuntungan dari pasar yang turun itu, perlu dicoba mencari pasar baru,” papar Dody saat ditemui awak media dalam acara Talkshow Bangga Total Kenal Produk Lokal di Ono Solo Coffee & Eatery, Solo, Jumat (5/52023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Pasar yang dia maksudkan antara lain Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, dan negara-negara yang sebelumnya belum menjadi tujuan ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia lainnya.

Menurut Dody, promosi produk lokal di pasar luar negeri juga perlu menggandeng kementerian lainnya karena Kementerian Perindustrian sudah fokus dalam meningkatkan produksi produk dalam negeri dengan kualitas yang baik dan jumlah yang banyak.

Dody mengatakan ekspor industri TPT saat ini sudah melampaui kondisi saat pandemi Covid-19, sehingga hal ini perlu dibanggakan.

Dia menyebut, meskipun sumbangsih ekspor TPT tidak sebanyak sebelum pandemi, tetapi terjadi peningkatan ekspor TPT dari saat Covid-19 sebesar 20-30% saja menjadi 45%. Tugas selanjutnya adalah mengoptimalkan ekspor TPT hingga mencapai di atas angka 50%.

Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda, Manager HRD & GA PT Sunwoo Garment, Niko Siahaan, mengatakan jika perusahaan Sunwoo Garment sudah mengunci keuntungan selama satu semester pertama 2023 dan semester berikutnya.

“Memang ada penurunan pemesanan, tetapi jika dirinci penurunannya paling hanya 20% maksimal dari total pesanan biasanya,” papar Niko saat dihubungi Solopos.com via telepon, Jumat (5/5/2023).

Niko mengatakan PT Sunwoo Garment juga masih aktif merekrut pegawai baru, sehingga dia optimistis kondisi akan lebih baik meskipun ada ancaman pasar ekspor dari Amerika Serikat (AS) redup akibat kegagalan negara itu membayar utang negara.

Produk yang masih tetap menjual dari Sunwoo Garment yakni pakaian anak dan winter coat untuk musim dingin. Niko berharap kondisi pabrik garment lainnya di Jawa Tengah juga lebih baik dan tidak mengalami kendala ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya