SOLOPOS.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo melakukan monitoring harga dan pasokan komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) jelang hari besar keagamaan nasional (HKBN) Iduladha 1445 H di Pasar Kadipolo, Solo, Rabu (12/6/2024) pagi. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO–Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo melakukan monitoring harga dan pasokan komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) menjelang hari besar keagamaan nasional (HKBN) Iduladha 1445 H di Pasar Kadipolo, Solo, Rabu (12/6/2024) pagi.

TPID terdiri atas berbagai instansi pemerintahan daerah, Bank Indonesia (BI), Biro Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Badan Urusan Logistik (Bulog), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pihak terkait lainnya.

Promosi Tingkatkan Konektivitas Data Center, Telin dan SingTel Kembangkan SKKL

Pantauan Solopos.com, petugas mengecek kondisi sejumlah barang dan memantau fluktuasi harga komoditas pangan. Seusai pengecekan, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono, menguraikan hasil pemantauan yang telah dilakukan oleh stakeholders terkait.

“Dari pemantauan di Pasar Kadipolo Solo ini untuk harga daging relatif stabil,” kata dia.

Namun, lanjut Budi, memang ada sedikit kenaikan harga akan tetapi tidak signifikan. Hal ini, menurutnya, disebabkan stok daging yang berkurang.

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menilai kenaikan harga daging lebih disebabkan permintaan masyarakat yang mulai meningkat. Tren ini wajar karena menjelang Iduladha.

Pihaknya menyebut kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada komoditas cabai merah besar dan cabai rawit merah. “Cuma tadi yang memang terlihat oleh kami kenaikannya agak tinggi itu dari cabai merah dan cabai rawit,” terang Dwiyanto.

Menurut dia, kenaikan ini disebabkan produktivitas panen yang sedikit menurun. Kenaikan harga juga terjadi sebagai dampak permintaan warga yang mulai meningkat.

“Tapi kalau kami bandingkan dengan tahun lalu, kenaikannya ini lebih rendah. Jadi mudah-mudahan ini tidak terlalu menjadi permasalahan buat masyarakat yang mengonsumsi,” ungkapnya.

Dia menyebut kenaikan harga cabai pada tahun lalu secara bulanan atau month to month (mtm) tercatat lebih dari 50%. Saat ini, secara mtm harga cabai hanya naik sekitar 24% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Jadi enggak terlalu tinggi kenaikan jenis cabai. Tapi selain itu tidak ada yang signifikan. Selebihnya ada sedikit tren kenaikan di beras tapi enggak terlalu signifikan, biasanya fluktuatif yang tidak naik dalam jangka panjang. Naik turun biasa, tapi dari sisi pasokan enggak ada masalah,” tegasnya.

Pimpinan Cabang Bulog Solo, Andy Nugroho, memastikan ketersediaan beras di gudang Bulog Solo jelang Iduladha.

Alhamdulillah masih banyak. Jadi biasanya kalau enggak panen raya itu minimal 10.000 ton beras. Kalau saat ini sampai 30.000 ton beras,” terang Andy.

Andy menyebut stok ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Solo. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya