SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai rawit. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO – Penurunan harga cabai rawit dan cabai merah menjadi penyumbang deflasi periode April. Hal ini terjadi karena pada periode tersebut, momen Ramadan dan Lebaran berdekatan dengan musim panen cabai di sejumlah daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, kelompok makanan dan minuman mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Ada beberapa komoditas pangan yang berandil menyumbang inflasi. Namun, ada pula komoditas pangan lainnya sebangai penyumbang deflasi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Komoditas pangan penyumbang inflasi antara lain, daging ayam, beras, dan pisang. Sedangkan, komoditas pangan penyumbang deflasi antara lain, cabai rawit, telur ayam, mi kering instan, dan cabai merah.

Leader survei harga konsumen BPS Solo, Ernita Septiana mengatakan cabai rawit menyumbang deflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas pangan ini menjadi penyumbang deflasi terbesar periode April.

Kemudian telur ayam yang menyumbang deflasi sebesar 0,05 persen. “Komoditas lain seperti mi kering instan dan cabai merah masing-masing menyumbang 0,01 persen. Jadi, penyumbang deflasi periode April adalah cabai rawit,” kata dia, kepada wartawan, Selasa 92/5/2023).

Menurut Ernita, penurunan harga cabai rawit dan cabai merah lantaran musim panen raya di sentra-sentra budi daya cabai. Sehingga, suplai pasokan cabai rawit dan cabai merah saat Ramadan dan Lebaran memadai.

Selain komoditas pangan, ada kelompok lain yang juga berandil sebagai penyumbang deflasi. Misalnya, angkutan udara sebesar 0,05 persen. Ada pula kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan seperti telepon seluler dan televisi. “Dari bulan lalu memang terjadi penurunan harga ponsel di Solo. Ini juga menjadi penyumbang deflasi periode April,” ujar dia.

Sementara itu, pengamat ekonomi asal UNS, Bhimo Rizky Samudro, menyampaikan musim panen raya produk pangan berdekatan dengan periode Lebaran. Kondisi ini berimplikasi harga komoditas pangan cenderung stabil menjelang Lebaran. Bahkan, tak sedikit harga komoditas pangan yang justru turun menjelang Lebaran.

Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan UNS ini menyampaikan suplai komoditas pangan mampu merespons tingginya permintaan masyarakat saat periode Lebaran. “Stok dan suplai pasokan komoditas pangan relatif aman dan memadai. Kalau pun harga produk pangan naik, tidak terlalu signifikan. Tak seperti saat periode Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Harga produk pangan membumbung tinggi di pasaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya