SOLOPOS.COM - Petani menabur pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). (Antara/Irwansyah Putra)

Solopos.com, JAKARTA — Nilai tukar petani atau NTP sebagai barometer dari kesejahteraan petani terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan NTP nasional mampu melampaui target yang telah ditentukan.

Hal ini disampaikan Menteri Bappenas/Kepala PPN Suharso Manoarfa seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu (16/2/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Nilai tukar petani di atas target dan nilai tukar nelayan juga di atas target. Jadi tahun 2023 nanti kita harus meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Kebijakan prioritas pada tahun 2023 nanti di antaranya adalah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang bisa mencapai 0 sampai 1 persen. Artinya tahun 2023 pemerintah akan menurunkan kemiskinan dari dua setengah sampai tiga juta penduduk.

Baca Juga: Distankan Sukoharjo Takjub Petani Gercep Pakai Drone untuk Tebar Pupuk

“Di sisi lain pemerintah juga fokus pada peningkatan kualitas SDM, kesehatan, pemulihan dunia usaha, revitalisasi industri, dan penguatan riset terapan dalam rangka mendorong produktivitas. Karena itu pembangunan 2023 salah satunya meningkatkan nilai tukar petani antara 103 hingga 105,” katanya.

Sebelumnya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh di kisaran 5,3 persen sampai 5,9 persen dengan sumber dari sisi pengeluaran konsumsi mencapai 5 persen.

Dari semua target itu, Industri pengolahan merupakan tantangan yang harus dikembalikan di atas pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,3 persen sampai 5,8 persen. Kemudian sektor perdagangan sektor informasi komunikasi akomodasi makanan minuman serta sektor pertanian,” katanya.

Baca Juga: Kisah Petani Muda Klaten Hasilkan Cuan lewat Tumpang Sari dan Klanceng

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Nilai Tukar Petani secara nasional pada Januari 2022 naik 0,30 persen dibandingkan Desember 2021 yaitu menjadi 108,67 dari 108,34, berdasarkan pantauan harga-harga perdesaan di 34 provinsi di Indonesia.

Angka NTP merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Secara umum NTP menggambarkan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku bersyukur nilai NTP terus mengalami tren peningkatan yang signifikan. Dirinya mengingat pada awal masa pandemi NTP masih di bawah 100, namun setelah itu melesat terus hingga angka 108,67.

Baca Juga: Lahan Pertanian di Bojonegoro Terendam Banjir, Ini Gerak Cepat Kementan

“Ini artinya ada perubahan positif terhadap kesejahteraan petani. Upaya-upaya yang telah kita lakukan memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian secara umum,” ujar Syahrul saat Launching Satu Data Hortikultura di Bogor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya