Bisnis
Senin, 22 November 2021 - 11:19 WIB

Pandemi Covid-19 Mereda, Bisnis Tanaman Hias Ikut Terpengaruh?

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berjualan tanaman hias di mal. (Facebook.com-Hartono Mall Solo)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus Covid-19 yang terus menurun yang diiringin dengan PPKM yang terus dilonggarkan ternyata juga berdampak pada menurunnya harga tanaman hias langka di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan salah satu pelaku usaha , Wita, wanita muda yang sudah beberapa tahun mendalami bisnis tanaman hias tersebut, sempat menikmati manisnya bisnis tersebut.

Advertisement

“Awal-awal pandemi itu seluruh lini tanaman hias harganya sempat melonjak, stabil. Faktor masyarakat harus di rumah saja kan, jadi mulai hobi baru atau menekuni hobi lama lagi,” tuturnya, saat ditemui di Urban Garden Summarecon Mall Serpong (SMS), Kabupaten Tangerang, Minggu malam (21/11/2021) seperti dilansir Liputan6.

Namun, pada beberapa bulan terakhir atau saat seusai Lebaran 2021 ketika PPKM diturunkan menjadi Level 2 dan 1, hingga membuat masyarakat bisa beraktivitas kembali keluar rumah, secara otomatis harga tanaman rias mulai turun.

Advertisement

Namun, pada beberapa bulan terakhir atau saat seusai Lebaran 2021 ketika PPKM diturunkan menjadi Level 2 dan 1, hingga membuat masyarakat bisa beraktivitas kembali keluar rumah, secara otomatis harga tanaman rias mulai turun.

Baca Juga: Naik 0,78 Persen, UMP Jateng 2022 Ditetapkan Senilai Rp1.812.935

“Tapi ada harga tanaman yang stabil. Pertama yang memiliki keunikan alami, disebut variegata. Ini bagian dari suatu tanaman yang memiliki perbedaan warna dengan warna aslinya. Artinya, tanaman itu memiliki bagian yang belang atau bercak warna yang berbeda dengan warna aslinya,” tutur Wita.

Advertisement

Untuk jenis tanaman yang variegatanya sudah keluar, biasanya dibanderol dengan harga diatas Rp 500.000. Itupun untuk tanaman yang masih berusia muda. Lalu, tanaman hias yang masih laris manis lainnya adalah tanaman asli asal hutan Indonesia. Misalnya pada jenis Alocasia asal hutan Sulawesi. Bahkan jenis ini diminati pecinta tanaman hias dari luar negeri.

“Ini saya jual harganya sudah jutaan, ada yang Rp2,5 juta. Memang yang unik dan langka ini yang masih mahal dan banyak dicari,”ungkap perempuan yang merawat dan membesarkan sendiri ratusan jenis tanaman hiasnya.

Baca Juga: Pertashop Dorong Ekonomi saat Pandemi Lewat BUM Desa di Sleman

Advertisement

Pameran Tanaman Hias Apresiasi untuk Petani

Sementara, dalam Urban Garden di SMS sendiri, dipamerkan tanaman hias jenis kaktus, bonsai, hingga trik-trik bertanam di tengah perkotaan. Menurut Tommy, Center Director Summarecon Mall Serpong, pameran ini digelar lantaran adanya tren masyarakat yang gemar mengoleksi serta merawat tumbuhan dan tanaman hias.

“Melalui Urban Garden, kami mencoba untuk memberikan apresiasi terhadap petani maupun UMKM yang terus menghidupkan keanekaragaman flora di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati flora,” ujarnya.

Pada event ini, terdapat berbagai kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengunjung. Seperti, adanya edukasi perihal bercocok tanam di tengah perkotaan dimana mayoritas memiliki lahan yang terbatas atau hanya sekedar memanfaatkan halaman rumah.

Advertisement

Pameran yang berada di Atrium Circle SMS ini dengan diisi oleh beberapa tenant seperti The Bloom, Terapot Simbok, Loka Tanam, Bengkel Anggrek, Need More Farm, dan masih banyak lagi.

“Dalam rangkaian acaranya, Urban Garden juga akan menghadirkan beragam kegiatan menarik dan informatif, seperti Workshop mengenai cara pindah tanam, fresh microgreens, drawing pot, serta indoor plants trend,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif